PESTISIDA ORGANIK KELAS DUNIA DARI BAHAN REFFENBROCHIS
PESTISIDA ORGANIK KELAS DUNIA DARI BAHAN DIEFFENBACHIA
(Oleh: SR. Pakpahan, SST)
Hama atau serangga yang menyerang tanaman adalah musuh bagi tanaman, karena hama mengeluarkan semacam zat beracun ketika ia mengisap zat makanan dari bagian tubuh tanaman. Hama nampaknya telah berusaha merusak kebahagiaan tanaman yang bertumbuh subur di kebun tanaman budi daya milik seorang petani.
Soal kebahagiaan adalah masalah prinsipal dalam kehidupan manusia sebagai awal pembentukan karakter pribadi yang baik dan benar.
Sebenarnya kebahagiaan itu sejatinya adalah kebahagiaan yang berasal dari Allah yang dalam bahasa Ibrani nya disebut Makarios. Bila mencari dan mengejar kebahagiaan dari dunia ini, maka akan mendapatkan kesia-siaan dan penyesalan diri, bila terus mencari dan mencari kebahagiaan dunia ini malah akan mendapatkan ketidak bahagiaan.
Oleh karena itu mencari dan menemukan kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan yang diperoleh dari Allah, yaitu berkat yang diberi Allah melebihi kebahagiaan itu, dimana seorang harus merendahkan diri dan hatinya di hadapan Allah, merasa banyak kekurangan dan kelemahan diri, merasa tidak mapan dalam kehidupan ini. Tepatlah dan benar apa yang disabdakan Yesus Kristus berupa Khotbah di bukit tentang ucapan berbahagia, ini tertulis di kitab Matius 5: 3-10.
Matius 5:3-10 (TB): (3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (4) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. (6) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (9) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Lebih jelas uraian tentang hidup yang berbahagia ini dapat dilihat pada tulisan di link ini: Miskin dihadapan Allah adalah dasar untuk memperoleh kebahagiaan. Miskin dihadapan Allah adalah dasar untuk memperoleh kebahagiaan.
Dan berikut ini diberikan video tentang cara memgetahui rahasia kebahagiaan sejati yang datang dari Tuhan. 3 (tiga) Rahasia Kebahagiaan:
Jadi bahan utama dalam pembuatan pestisida organik ini adalah terbuat dari tanaman bunga bahagia atau dalam bahasa latinnya disebut bunga Dieffenbachia.
Dieffenbachia merupakan tanaman hias populer yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh secara liar di luar kebun. Keindahan bunga ini berasal dari bentuk tajuk dan juga warna daunnya yang bervariasi: hijau dengan bercak-bercak hijau muda atau putih maupun kuning. Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia.
1 Yohanes 3:8 (TB) barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Tinjauan Tentang Ekstrak dan Macam-macam Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati ataupun hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian pelarut diuapkan dan massa yang yang tersisad diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2000). Ekstrak mempunyai kelebihan yaitu hasilnya akurat, hasil ekstraksinya bisa bertahan selama ± 1-2 bulan, selain kelebihan ekstrak juga mempunyai kekurangan yaitu prosesnya lama, biayanya cukup mahal.
Ekstrak berdasarkan sifatnya menurut Depkes RI (1979) dapat dibagi enjadi 4 yaitu : (1) ekstrak encer, sediaan yang masih dapat dituang. (2) ekstrak kental, sediaan yang tidak dapat dituang dan memiliki kadar air 30%. (3) ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan yang diperoleh dari penguapan bahan pelarut. (4) ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai bahan pengawet.
Pengeringan dan pembuatan serbuk halus daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni)
Alat yang digunakan : Gunting, kain atau lap, ayakan kasa dan kantong plastik
Bahan yang digunakan : Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni)
Prosedur Kerja :
(1) Diambil daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) yang masih segar dengan menggunakan pisau dari sebuah tanaman bahagia..
(2) Dikumpulkan daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) tersebut sebanyak 3 kg.
(3) Dibersihkan daun dari kotoran residu yang menempel dengan air, lalu dilap dengan kain.
(4) Menimbang berat awal daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni )
(5) Memotong daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) menggunakan gunting menjadi berukuran kecil 4-5 cm2 dan disebarkan diatas glangsing secara merata.
(6) Mengeringkan daun bahagia di bawah sinar matahari selama ± 5 hari. Proses pengeringan ditandai dengan daunnya sudah bisa diremah, mudah dipatahkan, warnanya coklat tua dan mudah dihancurkan. Setelah ± 5 hari, daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) ditimbang kembali. Lalu dicatat berat setelah pengeringan, sehingga didapatkan persentase kadar air dari daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni).
Persentase kadar air daun bahagia dihitung menggunakan rumus menurut Handayani (2016) :
% Kadar air daun bahagia = (W1 – W2) / W1 x 100%
Keterangan :
W1 = Berat daun bahagia sebelum pengeringan (gram)
W2 = berat daun bahagia setelah pengeringan (gram)
% Kadar air daun bahagia = (W1 – W2) / W1 x 100%
= (3000 gram – 1400 gram) / 3000 gram x 100%
= 53,33%
(7) Menghaluskan daun bahagia dengan menggunakan blender sampai halus, kemudian diayak sehingga didapatkan serbuk halus daun bahagia seperti kanji.
Ekstraksi daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) dengan metode maserasi
Alat yang digunakan :Bejana atau wadah tertutup, batang pengaduk, vacuum rotary evaporatory, corong kaca, kertas saring.
Bahan yang digunakan : Serbuk halus daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), etanol 96%
Prosedur Kerja :
(1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
(2) Mencampurkan serbuk daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) dengan pelarut etanol 96% ± 5 liter. Perendaman dilakukan selama 3 hari secara bertahap.
(3) Hari pertama merendam serbuk simplisia dengan 2400 ml etanol 96% selama 1x24 jam sesekali diaduk. Setelah 1x24 jam sampel yang diperoleh dalam bentuk filtrat dan supernatan. Memisahkan supernatan dan filtrat menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan menyimpan hasil supernatan.
(4) Hari kedua melakukan perendaman filtrat kembali dengan 1300 ml etanol 96% selama 1x24 jam dan sesekali diaduk. Lalu memisahkan filtrat dan supernatan menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan menyimpan hasil supernatan.
(5) Hari ketiga melakukan perendaman filtrat kembali dengan 1300 ml etanol 96% selama 1x24 jam dan sesekali diaduk. Lalu memisahkan filtrat dan supernatan menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring.
(6) Menyatukan hasil supernatan pertama dan supernatan kedua, dan ketiga kemudian menyaring kembali dengan corong kaca yang dilapisi kertas saring agar filtrat benar-benar terpisah.
(7) Menguapkan supernatan hasil maserasi menggunakan vacuum rotary evaporator dengan kecepatan 180 rpm pada suhu 500C.
Pembuatan konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni)
Alat yang digunakan : Pipet pasteur, pipet ukur, filler, gelas kimia, gelas ukur
Bahan yang digunakan : Ekstrak kental daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), aquadest
Prosedur Kerja :
(1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
(2) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 0%. Memipet 30 ml aquadest tanpa diberi ekstrak daun bahagia (Diieffenbachia bowmanni).
(3) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 50%. Memipet 15 ml ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), lalu menambahkan aquadest sebanyak 15 ml, kemudian mengocoknya hingga homogen.
(4) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 100%. Memipet 30 ml ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) tanpa pemberian aquadest.
Metode Ekstraksi Ultrasonik
Optimasi ekstraksi dapat dilakukan dengan metode ekstraksi ultrasonik. Metode ultrasonik menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang akustik dengan frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz (Handayani, Sriherfyna, & Yunianta, 2016).
Dibandingkan dengan ekstraksi termal atau ekstraksi konvensional, metode ekstraksi ultrasonik ini lebih aman, lebih singkat dan meningkatkan jumlah rendemen kasar. Ultrasonik juga dapat menurunkan suhu operasi pada ekstrak yang tidak tahan panas, sehingga cocok untuk diterapkan pada ekstraksi senyawa bioaktif tidak tahan panas (Handayani et al., 2016).
Ektraksi menggunakan metode ekstraksi ultrasonik biasanya untuk membantu mempercepat ekstraksi, serta dilanjutkan dengan pemurnian menggunkan rotary vakum filter selama kurang lebih 1 jam. Seperti pada ektraksi daun tanaman tuba ini digunakan sebanyak 10 gram serbuk akar tuba kering dengan ukuran 70 mesh, semakin kecil ukuran serbuk maka akan mempermudah penyerapan pelarut etanol/metanol dalam ekstrak.
Prosedur Pembuatan Konsentrasi Daun Bahagia
Alat yang akan digunakan adalah timbangan (neraca analtik), erlemeyer,
mortar, tabung sentrifuge, sentrifuge, rak tabung, corong, filler, pipet ukur, dan
tabung reaksi. Prosedur sebagai berikut :
1. Memilih tanaman daun bahagia yang masih segar dan mecabutnya
sampai akar.
2. Mencuci tanaman daun bahagia sampai bersih dan terkhir dicuci dengan
aquadest steril.
3. Menimbang tanaman daun bahagia sebanyak 100gr pada neraca beam
balance.
4. Tumbuk tanaman daun bahagia dengan menggunakan mortar yang
sebelumnya sudah disteril dengan menggunakan alkohol 70%
5. Peras tumbukan daun bahagia, lalu saring dengan menggunakan kertas
saring steril. Tampung pada erlenmeyer
6. Menyentrifus kembali filtrat dengan menggunakan tabung sentrifus
yang steril sehingga didapatkan filtrat yang benar-benar jernih
7. Mengambil 1 mata ose perasan yang sudah jernih secara steril,
kemudian menanamnya ke media NAP, dengan cara menggoreskannya
di permukaan media.
8. Inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC
9. Mengamati hasilnya, jika tidak terjadi pertumbuhan kuman berarti
perasan daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) tadi sudah benar-benar
steril. Namun jika pada media NAP terdapat pertumbuhan kuman
berarti perlu dilakukan proses tindalisasi, yaitu :
a. Memanaskan filtrat tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii)
dengan waterbath pada suhu 90oC selama 15 menit
b. Kemudian meletakkannya pada inkubator selama 24 jam dengan suhu
37o C
c. Menanam kembali filtrat tanaman daun bahagia yang sudah melalui
proses tindalisasi di media NAP dan menginkubasi selama 24 jam pada
suhu 37oC
12. Membuat konsesntrasi 100% : pada tabung 1 diisi filtrat tanaman daun bahagia
(Dieffenbachia bowmanii) sebanyak 1 ml
Comments
Post a Comment