PESTISIDA ORGANIK KELAS DUNIA DARI BAHAN REFFENBROCHIS

 PESTISIDA ORGANIK KELAS DUNIA DARI BAHAN DIEFFENBACHIA

(Oleh: SR. Pakpahan, SST)


Hama atau serangga yang menyerang tanaman adalah musuh bagi tanaman, karena hama mengeluarkan semacam zat beracun ketika ia mengisap zat makanan dari bagian tubuh tanaman. Hama nampaknya telah berusaha merusak kebahagiaan tanaman yang bertumbuh subur di kebun tanaman budi daya milik seorang petani. 

Soal kebahagiaan adalah masalah prinsipal dalam kehidupan manusia sebagai awal pembentukan karakter pribadi yang baik dan benar. 

Sebenarnya kebahagiaan itu sejatinya adalah kebahagiaan yang berasal dari Allah yang dalam bahasa Ibrani nya disebut Makarios. Bila mencari dan mengejar kebahagiaan dari dunia ini, maka akan mendapatkan kesia-siaan dan penyesalan diri, bila terus mencari dan mencari kebahagiaan dunia  ini malah akan mendapatkan ketidak bahagiaan. 

Oleh karena itu mencari dan menemukan kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan yang diperoleh dari Allah, yaitu berkat yang diberi Allah melebihi kebahagiaan itu, dimana seorang harus merendahkan diri dan hatinya di hadapan Allah, merasa banyak kekurangan dan kelemahan diri, merasa tidak mapan dalam kehidupan ini. Tepatlah dan benar apa yang disabdakan Yesus Kristus berupa Khotbah di bukit tentang ucapan berbahagia, ini tertulis di kitab Matius 5: 3-10.

Matius 5:3-10 (TB): (3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (4) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. (6) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (9) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Lebih jelas uraian tentang hidup yang berbahagia ini dapat dilihat pada tulisan di link ini: Miskin dihadapan Allah adalah dasar untuk memperoleh kebahagiaan. Miskin dihadapan Allah adalah dasar untuk memperoleh kebahagiaan. 

Dan berikut ini diberikan video tentang cara memgetahui rahasia kebahagiaan sejati yang datang dari Tuhan. 3 (tiga) Rahasia Kebahagiaan:

Jadi bahan utama dalam pembuatan pestisida organik ini adalah terbuat dari tanaman bunga bahagia atau dalam bahasa latinnya disebut bunga Dieffenbachia. 

Dieffenbachia merupakan tanaman hias populer yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh secara liar di luar kebun. Keindahan bunga ini berasal dari bentuk tajuk dan juga warna daunnya yang bervariasi: hijau dengan bercak-bercak hijau muda atau putih maupun kuning. Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia.

Nama ilmiah: Dieffenbachia
Tingkatan takson: Genus
Klasifikasi lebih tinggi: Araceae
Ciri-ciri tanaman daun bahagia:
Tanaman bunga dieffenbachia ini beracun.
Kalsium oksalat adalah garam kalsium oksalat dengan rumus kimia CaC₂O₄·ₓ, di mana x bervariasi dari 0 hingga 3. Semua bentuk tidak berwarna atau putih. Monohidrat terjadi secara alami sebagai mineral whewellite, membentuk kristal berbentuk amplop, yang dikenal pada tumbuhan sebagai raphides. 

Rumus: CaC2O4
Massa molar: 128,097 g/mol
Titik lebur: 200°C
Kepadatan: 2,12 g/cm³
Titik didih: 200°C

kalsium berperan di dalam tanaman sebagai penyusun dinding sel. (Setijahartini, 2010 :45)
Kalsium oksalat merupakan salah satu bahan ergastik di dalam sel bersifat padat dan tidak larut karena berikatan kovalen sehingga mengendap berbentuk Kristal di dalam jaringan 
tumbuhan. Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolisme di dalam jaringan tumbuhan. Kristal kalsium oksalat yang terdapat di dalam tanaman banyak bentuknya tidak berubah. 
Distribusi(masuknya) kalsium oksalat dibagian tanaman tidak merata, pada umumnya dalam daun tanaman lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan tangkai daun. Di dalam daun muda mengandung asam oksalat lebih sedikit dibandingkan dengan daun tua karena pada daun tua terdiri dari senyawa flovanoid dan beberapa senyawa pendukung yang lebih banyak kandungan kalsiumnya. 
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka 
kemungkinan adanya penumpukan kalsium oksalat banyak di dalam daun dibandingkan di dalam batang tanaman. 
Sebagai contoh kadar kalsium oksalat pada bayam yang tertinggi terdapat pada daun yakni sebesar 0,802% sedangkan kadar kalsium oksalat yang terendah pada batang yaitu 0,321%. Hal ini disebabkan karena pada tumbuhan bayam bagian yang mengangkut 
kalsium, sari-sari makanan, dan oksalat adalah xilem dan floem yang berada pada bagian daun sehingga kandugan oksalat pada daun jauh lebih besar dibandingkan pada batang. 
Pada tanaman banyak reaksi pembentukan senyawa yang dihasilkan baik sebagai senyawa sekunder maupun senyawa primer. Senyawa sekunder yang tidak diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan normal melalui lintasan metabolik. Senyawa primer diperlukan untuk kelangsungan hidup semua 
tumbuhan. Banyak tumbuhan mengandung 
suatu senyawa dan proses penumpukannya sering terjadi pada daun dibandingkan pada batang, karena batang sebagai jalur transportasi zat sedangkan pada daun sebagai tempat proses metabolik dan fotosintesis. (Salisbury dan Ross, 2013).
Daun merupakan modifikasi dari batang karena salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, bagian tubuh tumbuhann yang paling 
banyak mengadung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya kerana sebagai organisme autotrof obligat yang 
harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Batang merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan sebagai tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. 
Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan 
silinder pusat.

Tanaman Dieffenbachia yang baru saja dipotong bagian batangnya, maka batang didekat akar akan mengeluarkan semacam lendir atau getah beracun mengandung Kalsium Oksalat CaC2O4, di bagian pinggir silender batang (epidermis) kelihatan lebih banyak. 




Berikut penampakan bagian batang Dieffenbachia yang telah dipotong yang telah ditumbuhi jamur pada hari ke-4 dari setelah pemotongan. 



Bila bagian batang sudah mengering kena terpaan sinar matahari, maka dalam sehari bekas pemotongan akan terlihat mengandung zat pati beracun berwarna putih, sama putihnya dengan zat pati umbi ubi singkong tapi tidak beracun. 



Hama tanaman seperti serangga pada umumnya menyerang tanaman dan mengeluarkan semacam racun ketika ia menghisap zat makanan dari bagian tubuh tanaman. Hama ini adalah musuh tanaman, perbuatan hama ini adalah perusak tatanan kehidupan tanaman budi daya. Hal ini dianalogikan sama dengan perbuatan iblis musuh kehidupan yang selalu menipu, membohongi, berbuat jahat, dan menggoda kehidupan manusia agar memberontak dan melawan Allah dan SorgaNya. Jadi iblis sebagai musuh harus dilawan dan dihancurkan segala perbuatannya, demikian juga halnya hama sebagai musuh tanaman harus diberantas tuntas. 
Penghancuran pekerjaan iblis ini adalah sesuai dengan misi Allah dalam melaksanakan pemerintahanNya di Kerajaan Sorga di alam semesta ini. Melalui Anaknya yang Tunggal yang Maha TinggiYesus Kristus datang untuk membinasakan pekerjaan iblis. 

1 Yohanes 3:8 (TB)  barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

Selanjutnya lebih jelas tentang Misi Penyelamatan oleh Allah bisa dilihat pada tulisan di link ini: Misi Penyelamatan Umat Manusia Oleh Allah. 

Manfaat daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) menurut (Jamuin,2017) 
adalah sebagai berikut : 
1. Zat kimia pada furniture ternyata 
mengeluarkan racun di ruangan kita. Manfaat daun bahagia untuk ruangan dapat menyerap zat beracun yang terdapat pada semua perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu menggunakan zat formaldehida dan zat berbahaya lainnya, dan kemudian melepaskan oksigen segar.
2. Tanaman ini juga membersihkan udara dari zat Xylene, Toluene, dan zat beracun dari asap rokok.
3. Dapat menyerap zat kimia berbahaya yang berasal dari produk pembersih rumah tangga.
4. Manfaat tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) dapat meningkatkan iklim dalam ruangan, dan mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam ruangan. Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) menonaktifkan aureus dan beberapa mikroorganisme lainnya.
5. Dapat membantu penderita alergi. Karena tanaman ini dapat membuat kelembaban ruangan meningkat dan debu jauh lebih sedikit.
6. Selain itu, daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) mampu memancarkan energi positif yang dapat mempengaruhi aktivitas mental.
7. Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) juga dapat mengurangi ionisasi udara dan mengurangi radiasi elektromagnetik yang muncul dari perangkat elektronik.

Hama tanaman seperti serangga yang mengeluarkan sejenis zat beracun, maka kita manusia berprofesi pekebun tanaman budi daya harus memberantas hama itu dengan racun pula yaitu dengan zat Kalsium Oksalat, racun ketemu racun, hama mengeluarkan racun maka kita berantas dengan racun pula. begitulah hukum sorga. Bila Saudara bertemu dengan seseorang pastilah Saudara memberi salam damai sejahtera padanya dengan berkata " Shalom"  sambil menjabat tangannya dimana telapak tangannya ketemu dengan telapak tangan Saudara, Begitu pula para penghuni langit bila mau ketemu atau berkunjung ke bumi haruslah ada kesamaannya, penghuni langit yang Roh ketemu atau terhubung dengan bumi harus melalui manusia roh yang di bumi, seperti antara Tuhan di Sorga dengan NabiNya di bumi yang adalah manusia roh untuk menyambung lidah Allah kepada semua manusia di bumi. 
Sebagai anak anak Tuhan, kita harus menjadi garam dan terang Ilahi di muka bumi, sebagai garam kita ibaratkan garam yang memberi rasa asin bagi sajian atau menghilangkan rasa hambar, kita harus punya rasa nilai lebih spirituil bagi orang lain, mempengaruhi orang lain agar meninggalkan dosa dan racun dunia, tapi mengikuti jalan terang Sorga Allah, dan sebagai terang kita harus menyinari dan memberi cahaya terang bagi kehidupan orang lain yang gelap, mempengaruhi mereka agar meninggalkan kegelapan dunia ini kembali ke jalan terang Sorga Allah. 
Matius 5:13-16 (TB)  "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Pembuatan pestisida organik berbahan tanaman bunga bahagia (dieffenbachia) ini dikemas dalam satu paket dua tahapan. Pada tahap pertama zat beracun Kalsium Oksalat harus dinetralisir terlebih dahulu racunnya dengan cara mencampurkannya dengan larutan air dan garam (NaCl) sebagai campuran yang terkonsentrasi membentuk suatu larutan yang menghasilkan Na2C2O4  dan CaCl2. 
Di dalam larutan air garam, zat beracun Kalsium Oksalat  CaC2O4 akan terurai menjadi ion Ca2+ dan C2O42- , sedangkan garam akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl-.  Ion garam Na+ mengikat ion C2O42-  membentuk endapan tidak berwarna Natrium Oksalat (Na2C2O4), sedangkan ion Cl- mengikat ion Ca2+  membentuk endapan putih Kalsium diklorida (Ca Cl2) yang mudah larut dalam air. 
Dalam persamaan kimia dengan formula, reaksi yang terjadi sebagai berikut:
CaC2O4 + 2NaCl --------> Na2C2O4 + CaCl2
Endapan Na2C2O4 dan CaCl2 ini bebas racun atau tidak berbahaya bagi kehidupan mahluk lain termasuk manusia. 
Menetralisir kandungan racun Kalsium oksalat efektif dilakukan dengan cara perebusan larutan air garam (air dengan garam NaCl 6%) pada suhu 80 derajat Celsius selama 30 menit, sehingga mampu menuruhkan kandungan Kalsium Oksalat sebesar 60 persen. 
Banyak cara lain yang digunakan untuk menghilangkan kandungan Kalsium oksalat yaitu melalui penjemuran, pemanasan, perendaman dalam air hangat, pemanggangan dan pengeringan. 

Permasalahan hama merupakan masalah utama yang dihadapi petani tanaman budi daya di segala tempat. Untuk mendukung produksi hasil kebun yang baik, diperlukan upaya 
pengendalian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan terhadap hama. Hama simbol musuh bagi tanaman harus dilawan dan diberantas, maka musuh tanaman tidak akan berada di lahan kebun tanaman budi daya. 
Yakobus 4:7 (TB)  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! 

Pada tanaman yang diberikan pestisida maupun herbisida akan lebih efektif jika lahan kebun tanaman budi daya dalam satu hamparan ditanami oleh sejenis tanaman yang sama dan diiringi dengan tanaman pendampingnya, dengan demikian maka di dalam tanah terjadi pola simbiosis mutualisme akar akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman utama dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman pendamping, asalkan antar tanaman tidak saling menghalangi masuknya sinar matahari. Dan hama pun yang mendekat ke tanaman akan bingung dan terkicuh sedemikian rupa oleh pertumbuhan kedua jenis tanaman tersebut. 


Dari 4 (empat) pokok tanaman budi daya akan dapat ditanami 1 (satu) pokok tanaman pendampingnya dari spesies atau genus yang sama dengan tanaman budi daya utama, demikian seterusnya untuk 4 (empat) pokok tanaman budi daya lainnya yang sejenis, dan seorang petani harus cerdas dalam memilih kedua jenis tanaman apa yang cocok berdampingan yang akan dikelolanya hingga panen menghasilkan buah yang maksimal. 
Jadi, ingat tanaman pendamping, ingat perbandingan 4 : 1.

1. Tanaman Daun Bahagia (Dieffenbachia bowmanii). 

1.1 Klasifikasi Daun Bahagia (Dieffenbachia bowmanii)

Klasifikasi daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) yaitu sebagai berikut : 
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Dieffenbachia
Spesies : Dieffenbachia bowmanii (Wikipedia, 2015)

1.2 Morfologi Tanaman

Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) merupakan tanaman yang paling banyak di budidayakan sebagai bunga hias di pekarangan maupun dalam rumah. Beberapa orang menganggapnya sebagai tanaman berkelas, karena ciri daunnya berkilau dan berwarna warni. Ciri ciri tanaman daun bahagia juga bervariasi, ada yang berbentuk lanset, bulat telur, dan elips. Tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) terdiri dari daun dan batang (Jamuin, 2017).
Tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) tingginya mencapai hingga 6 kaki (1,5 m) dengan daun hijau tua dan zona putih tidak teratur sepanjang vena lateral primer. Panjang daun mencapai 20 inci (47 cm). Panjang tangkai bersayap hingga 12 inci (30 cm) atau sekitar setengah dari panjang daunnya. Diameter batangnya berdiameter 1-3 cm (Gambar 2.1).
Tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) merupakan tanaman yang memiliki biji tunggal dan memiliki perakaran yang serabut. Fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan mencari zat nutrisi yang ada dalam tanah. Akar tanaman ini berwarna putih dan berair. Batang berwarna putih, hijau, dan berwarna kemerahan, selain itu batang berbuku-buku, berair dan tidak berkayu. Daun tanaman daun bahagia berbentuk oval tidak beraturan, bagian pangkal ujung lancip dengan tekstur kaku, berwarna hijau, kemerahan, bercak/corak putih adapun warna lainnya tergantung dengan spesiesnya. Selain itu, daun memiliki tangkai panjang dibandingkan dengan permukaan daun (Fredikurniawan, 2017).

1.3. Kandungan Kimia Daun Bahagia (Dieffenbachia bowmanii)

Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) memiliki beberapa senyawa antara lain yang disajikan di bawah ini :
Kandungan zat kimia pada daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) adalah: 

1. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa metabolit tumbuhan yang sangat melimpah di alam. Pada tahun-tahun sebelumnya terdapat banyak penelitian mengenai aktifitas flavonoid sebagai agen anti-infektif serta dapat melawan patogen pada manusia dan tumbuhan (Patra, 2012). 
Mekanisme flavonoid dalam melawan bakteri yaitu dengan cara menghambat fungsi membran sitoplasma dan menghambat sintesis asam nukleat sehingga mengakibatkan terhambatnya aktivitas metabolisme bakteri. 


2. Saponin
Saponin adalah glikosida yang setelah dihidrolisis akan 
menghasilkan gula (glikon) dan sapogenin (aglikon). Sapogenin 
merupakan derivat non gula dari sistem polisiklik. Selain itu saponin juga 
merupakan kelompok glikosidatriterpenoid dan sterol yang telah terdeteksi 
lebih dari 90 famili tumbuhan dan banyak ditemukan dalam tumbuhan 
tingkat tinggi. Saponin terdiri dari dua kelompok, yaitu steroid dan 
triterpenoid (Simanullang, 2013).


3. Alkaloid
Senyawa alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang paling banyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Alkaloid secara umum diketahui berdasarkan struktur skeleton karbonnya. Alkaloid diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif, bakteri gram negatif, bakteri tahan asam, dan jamur (Patra, 2012).

Zat kimia lain yang terdapat pada tanaman  bahagia adalah Phenol, Reducing sugar, dan Resins. 

Tinjauan Tentang Ekstrak dan Macam-macam Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati ataupun hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian pelarut diuapkan dan massa yang yang tersisad diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2000). Ekstrak mempunyai kelebihan yaitu hasilnya akurat, hasil ekstraksinya bisa bertahan selama ± 1-2 bulan, selain kelebihan ekstrak juga mempunyai kekurangan yaitu prosesnya lama, biayanya cukup mahal.

Ekstrak berdasarkan sifatnya menurut Depkes RI (1979) dapat dibagi enjadi 4 yaitu : (1) ekstrak encer, sediaan yang masih dapat dituang. (2) ekstrak kental, sediaan yang tidak dapat dituang dan memiliki kadar air 30%. (3) ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan yang diperoleh dari penguapan bahan pelarut. (4) ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai bahan pengawet.

Pengeringan dan pembuatan serbuk halus daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 

Alat yang digunakan : Gunting, kain atau lap, ayakan kasa dan kantong plastik 

Bahan yang digunakan : Daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 

 Prosedur Kerja :

(1) Diambil daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) yang masih segar dengan menggunakan pisau dari sebuah tanaman bahagia.. 

(2) Dikumpulkan daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) tersebut sebanyak 3 kg.

(3) Dibersihkan daun dari kotoran residu yang menempel dengan air, lalu dilap dengan kain.

(4) Menimbang berat awal daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni )

(5) Memotong daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) menggunakan gunting menjadi berukuran kecil 4-5 cm2 dan disebarkan diatas glangsing secara merata.

(6) Mengeringkan daun bahagia di bawah sinar matahari selama ± 5 hari. Proses pengeringan ditandai dengan daunnya sudah bisa diremah, mudah dipatahkan, warnanya coklat tua dan mudah dihancurkan. Setelah ± 5 hari, daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) ditimbang kembali. Lalu dicatat berat setelah pengeringan, sehingga didapatkan persentase kadar air dari daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni).

Persentase kadar air daun bahagia dihitung menggunakan rumus menurut Handayani (2016) : 

 % Kadar air daun bahagia = (W1 – W2) / W1 x 100% 

Keterangan : 

W1 = Berat daun bahagia sebelum pengeringan (gram)

W2 = berat daun bahagia setelah pengeringan (gram)

 % Kadar air daun bahagia = (W1 – W2) / W1 x 100% 

 = (3000 gram – 1400 gram) / 3000 gram x 100%

 = 53,33%

(7) Menghaluskan daun bahagia dengan menggunakan blender sampai halus, kemudian diayak sehingga didapatkan serbuk halus daun bahagia seperti kanji.

Ekstraksi daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) dengan metode maserasi

Alat yang digunakan :Bejana atau wadah tertutup, batang pengaduk, vacuum rotary evaporatory, corong kaca, kertas saring. 

Bahan yang digunakan : Serbuk halus daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), etanol 96% 

Prosedur Kerja : 

(1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(2) Mencampurkan serbuk daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) dengan pelarut etanol 96% ± 5 liter. Perendaman dilakukan selama 3 hari secara bertahap.

(3) Hari pertama merendam serbuk simplisia dengan 2400 ml etanol 96% selama 1x24 jam sesekali diaduk. Setelah 1x24 jam sampel yang diperoleh dalam bentuk filtrat dan supernatan. Memisahkan supernatan dan filtrat menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan menyimpan hasil supernatan.

(4) Hari kedua melakukan perendaman filtrat kembali dengan 1300 ml etanol 96% selama 1x24 jam dan sesekali diaduk. Lalu memisahkan filtrat dan supernatan menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan menyimpan hasil supernatan.

(5) Hari ketiga melakukan perendaman filtrat kembali dengan 1300 ml etanol 96% selama 1x24 jam dan sesekali diaduk. Lalu memisahkan filtrat dan supernatan menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring. 

(6) Menyatukan hasil supernatan pertama dan supernatan kedua, dan ketiga kemudian menyaring kembali dengan corong kaca yang dilapisi kertas saring agar filtrat benar-benar terpisah.

(7) Menguapkan supernatan hasil maserasi menggunakan vacuum rotary evaporator dengan kecepatan 180 rpm pada suhu 500C.

Pembuatan konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni)

Alat yang digunakan : Pipet pasteur, pipet ukur, filler, gelas kimia, gelas ukur 

Bahan yang digunakan : Ekstrak kental daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), aquadest 

Prosedur Kerja :

(1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

(2) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 0%. Memipet 30 ml aquadest tanpa diberi ekstrak daun bahagia (Diieffenbachia bowmanni).

(3) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 50%. Memipet 15 ml ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni), lalu menambahkan aquadest sebanyak 15 ml, kemudian mengocoknya hingga homogen.

(4) Konsentrasi larutan ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) 100%. Memipet 30 ml ekstrak daun bahagia (Dieffenbachia bowmanni) tanpa pemberian aquadest. 

Metode Ekstraksi Ultrasonik

Optimasi ekstraksi  dapat dilakukan dengan metode ekstraksi ultrasonik. Metode ultrasonik menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang akustik dengan frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz (Handayani, Sriherfyna, & Yunianta, 2016). 

Dibandingkan dengan ekstraksi termal atau ekstraksi konvensional, metode ekstraksi ultrasonik ini lebih aman, lebih singkat dan meningkatkan jumlah rendemen kasar. Ultrasonik juga dapat menurunkan suhu operasi pada ekstrak yang tidak tahan panas, sehingga cocok untuk diterapkan pada ekstraksi senyawa bioaktif tidak tahan panas (Handayani et al., 2016). 

Ektraksi menggunakan metode ekstraksi ultrasonik biasanya untuk membantu mempercepat ekstraksi, serta dilanjutkan dengan pemurnian menggunkan rotary vakum filter selama kurang lebih 1 jam. Seperti pada ektraksi daun tanaman tuba ini digunakan sebanyak 10 gram serbuk akar tuba kering dengan ukuran 70 mesh, semakin kecil ukuran serbuk maka akan mempermudah penyerapan pelarut etanol/metanol dalam ekstrak. 

Prosedur Pembuatan Konsentrasi Daun Bahagia

Alat yang akan digunakan adalah timbangan (neraca analtik), erlemeyer, 

mortar, tabung sentrifuge, sentrifuge, rak tabung, corong, filler, pipet ukur, dan 

tabung reaksi. Prosedur sebagai berikut :

1. Memilih tanaman daun bahagia yang masih segar dan mecabutnya 

sampai akar. 

2. Mencuci tanaman daun bahagia sampai bersih dan terkhir dicuci dengan 

aquadest steril.

3. Menimbang tanaman daun bahagia sebanyak 100gr pada neraca beam 

balance.

4. Tumbuk tanaman daun bahagia dengan menggunakan mortar yang 

sebelumnya sudah disteril dengan menggunakan alkohol 70%

5. Peras tumbukan daun bahagia, lalu saring dengan menggunakan kertas 

saring steril. Tampung pada erlenmeyer

6. Menyentrifus kembali filtrat dengan menggunakan tabung sentrifus 

yang steril sehingga didapatkan filtrat yang benar-benar jernih

7. Mengambil 1 mata ose perasan yang sudah jernih secara steril, 

kemudian menanamnya ke media NAP, dengan cara menggoreskannya 

di permukaan media.

8. Inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC

9. Mengamati hasilnya, jika tidak terjadi pertumbuhan kuman berarti 

perasan daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) tadi sudah benar-benar 

steril. Namun jika pada media NAP terdapat pertumbuhan kuman 

berarti perlu dilakukan proses tindalisasi, yaitu :

a. Memanaskan filtrat tanaman daun bahagia (Dieffenbachia bowmanii) 

dengan waterbath pada suhu 90oC selama 15 menit 

b. Kemudian meletakkannya pada inkubator selama 24 jam dengan suhu 

37o C 

c. Menanam kembali filtrat tanaman daun bahagia yang sudah melalui 

proses tindalisasi di media NAP dan menginkubasi selama 24 jam pada 

suhu 37oC

12. Membuat konsesntrasi 100% : pada tabung 1 diisi filtrat tanaman daun bahagia 

(Dieffenbachia bowmanii) sebanyak 1 ml








Bersambung.... 





Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR BENIH BIJI TANAMAN ANGGUR

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN