TANAMAN ORGANIK DAN PESTISIDA ALAMI DAN CARA MEMBUATNYA

 TANAMAN ORGANIK, PUPUK DAN PESTISIDA ALAMI DAN CARA MEMBUATNYA

(Oleh: SR. Pakpahan, SST) 


Keunggulan dan Manfaat Tanaman Organik

Tanaman organik adalah tanaman yang dibudidayakan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Sedangkan proses budi daya organik adalah budidaya di tanah yang ramah lingkungan, tidak menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya.

Proses budidaya tanaman organik dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau maupun pupuk hayati. Untuk pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami. Proses organik dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Proses organik juga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Buah/sayuran tanaman organik adalah buah/sayuran tanaman yang dihasilkan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Buah/sayuran tanaman organik dihasilkan dari:

1. Buah jenis lokal (non transgenik) 

2. Dibudidayakan tanpa pestisida

3. Menggunakan pupuk organik

4. Menggunakan air yang tidak tercemar

5. Diproses tanpa poles (tanpa bahan pengawet)

Jika dibandingkan dengan buah/sayuran tanaman non organik, buah/sayuran organik memiliki beberapa kelebihan di antaranya:

  • Buah/sayuran yang murni.
  • Buah/sayuran organik terasa lebih enak dan bergizi. .
  • Buah/sayuran tidak cepat busuk. Tahan hingga beberapa minggu.
  • Volume lebih banyak dibandingkan dengan buah/sayuran tanaman non organik.

Selain memiliki beberapa keunggulan di atas, mengkonsumsi buah/sayuran organik akan memberi manfaat bagi tubuh, antara lain: dengan mengkonsumsi buah/sayuran organik akan mengurangi kadar urea dalam darah yang selama ini telah menumpuk karena kebiasaan mengkonsumsi buah/sayuran tanaman yang dipupuk dengan urea. Dapat mengurangi kadar logam berat dalam darah karena penggunaan insektisida kimiawi. Hal inilah yang dapat mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit berbahaya yang pada dasa warsa terakhir banyak diderita oleh masyarakat.

Buah/sayuran organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi seorang pasien. Buah/sayuran organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo.

Pembudidayaan tanaman organik secara besar besaran dapat kita lihat apa yang dikelola oleh perusahaan yang sebenarnya adalah Ministry bernama House Of Bread (HOB) yang bergerak dibidang pertanian yaitu hortikultura, perikanan, peternakan, pembuatan pupuk organik, khususnya pembudidayaan tanaman buah buahan dan sayur sayuran secara organik, dimana pengelolaannya dilaksanakan oleh sebuah gereja. 



Benarlah Firman Tuhan, jika kita setia pada perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan kita pada perkara yang lebih besar. Apa yang sudah dilakukan HOB sudah berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran, dan hasil pertanian yang diberikan  seperti buah-buahan dan sayur mayur organik sudah mencukupi dan memperbaiki gizi masyarakat, HOB sudah memberi dampak bagi kota. 

House Of Bread (HOB)

Keberhasilan yang telah dikerjakan HOB dengan menerapkan teknologi yang ada, seeing is believing membuat kita yakin HOB bergerak menjalankan usaha pertaniannya dengan metode Integrated Farming yang bertumbuh step by step. Apa yang sudah dikerjakan HOB bukan saja mengubah kota, tapi sudah berdampak bagi bangsa, semua dimulai dari ketaatan untuk melakukan pekerjaan selangkah demi selangkah, perintah serta tuntunan Tuhan. 

Ketaatan mengerjakan satu perkara kecil, akan membawa kita mengerjakan perkara yang lebih besar yang dipercayakan kepada kita. Tuhan senang pada kita anak anakNya yang bisa dipercaya dan diberi tanggung jawab untuk mengerjakan setiap perintahNya. Karena itu marilah kita belajar untuk setia menaati setiap apa yang Tuhan perintahkan pada kita hari hari ini. Berpeganglah pada keyakinan bahwa setiap perintah dan janji Tuhan pasti akan terlaksana asalkan kita  berjalan sesuai dengan Firman Tuhan dan tuntunanNya. 

Yoh 4: 7-9 memberi ajaran hikmat kepada kita tentang Nilai yang kita hidupi (values of life). Apa yang dipercayai manusia akan memberi nilai dalam hidupnya. Nilai yang kita hidupi akan menentukan cara pandang kita melihat kehidupan. Nilai dalam hidup akan menentukan atau menavigasi kemana kita akan pergi dan keputusan apa yang akan kita ambil. Jika kita menambah nilai-nilai pada diri, maka kita akan menemukan sesuatu yang lebih daripada apa yang tidak kita sangka sangka. 

Kisah Para Rasul 10: 1-15 memberi ajaran hikmat kepada kita, bahwa orang yang memiliki pikiran terbuka (open mind) dan tidak mempertahankan pendapatnya sendiri, maka ia akan mudah menerima masukan cara pandang yang baru. Barang siapa yang tidak pernah dapat merubah pikirannya agar terbuka, maka ia tidak akan pernah mengubah masa depannya. Siapa yang tidak dapat hidup melalui pikiran yang terbuka, maka ia akan menemui banyak pintu tertutup bagi dirinya. 

Amsal 1:24-26, 33 (TB)  (24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,  (33) Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." 

Bila memakan makanan yang sehat, rata rata biasanya makanan itu kurang enak, dan bila memakan makanan yang enak, biasanya makanan itu kurang sehat. Makanan yang sehat belum tentu mahal, dan makanan yang mahal belum tentu sehat. Jadi makanan organik yang sehat, enak, dan tidak mahal ada tersedia di HOB, dipersilahkan diorder ya.... Hubungi HP/WA 081271615940

Sekarang masalahnya adalah bagaimana cara mengembangkan dan memultiplikasikan memberi makanan organik tersebut bagi gereja dan masyarakat lainnya?, HOB solusinya. 

HOB lahir dari sebuah visi, berawal dari memberi makan orang orang yang membutuhkan, kemudian memberi makan kota. Sebagai langkah perwujudan visi, pada tahun 2015 HOB mulai memproduksi sayuran bebas pestisida bagi jemaat gereja, sayuran organik adalah sayuran pertama yang dihasilkan oleh HOB seperti terong ungu, pare, oyong, okra, daun kelor, cabe rawit dan tomat jerry. 







Sayuran HOB ini mendapat animo yang cukup tinggi, selain karena sehat dan berkualitas, harganya pun terjangkau, berbeda dari kebanyakan sayuran organik yang dijual di pasaran. 


Menyadari kebutuhan yang semakin besar, HOB meningkatkan hasil produksinya dengan mengembangkan sayuran hydroponik, untuk pembudi dayaan ini dibangunlah green-house yang mulanya dari satu green house berukuran kecil saja, kemudian untuk menjawab kebutuhan yang terus bertambah setiap harinya, didirikan lagi green-house kedua, ketiga dan keempat. 

Diawal tahun 2020 saat pandemik COVID-19 mulai merebak, HOB memperluas visi untuk tidak hanya memberi makan gereja tapi juga memberi makan kota. Berangkat dari visi tersebut HOB lanjut membangun green house ke-5, ke-6 dan ke-7. 

Pengembangan kemudian terus berlanjut dengan dibangunnya green house ke-8 dan ke-9 berukuran raksasa dengan kapasitas lubang tanam jauh lebih besar dari sebelumnya. 


Sayuran hydroponik HOB tak kalah menariknya oleh para pembeli, selain dari karena sehat, kualitasnya pun sudah teruji. Tak terbatas pada sayuran HOB juga mengelola perkebunan buah buahan organik dengan mengusung prinsip yang sama, buah buahan yang dihasilkan adalah buah buahan yang sehat karena bebas dari pestisida, kaya vitamin dan nutrisi yang diperlukan bagi tubuh seperti buah pisang, nangka, cempedak, dan jambu. 



Untuk sumber makanan protein, HOB juga membudi dayakan ikan nila yang keberhasilannya sudah dapat dinikmati sekarang ini, dalam pembiakan ikan ada beberapa tahapan yang harus dilalui, di dalam kolam pemijahan proses pemisahan antara induk ikan jantan dan betina untuk kemudian dikawinkan agar menghasilkan telur telur ikan. 



Telur telur yang telah menjadi anak anak ikan nantinya dipindahkan ke kolam pendederan sampai besarnya mencapai sekitar 4 atau 5 cm, setelah mencapai besar yang diinginkan, anak anak ikan dipindahkan ke kolam pembesaran sampai siap untuk di panen. Ada sebanyak 220 kolam yang terdiri dari kolam pemijahan, pendederan, dan pembesaran. 


Beda pembiakan ikan nila HOB dengan yang lain, HOB menerapkan sistem pembiakan murni dengan tidak menggunakan zat metiltestoteron suatu zat yang dapat membahayakan timbulnya dampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan kanker, keguguran pada ibu hamil. Dengan kata lain ikan nila yang dihasilkan adalah ikan yang bukan saja segar, tapi juga sehat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. 

Selain dalam bentuk ikan mentah, ikan nila HOB juga tersedia dalam bentuk kemasan Frozen dengan dua varian rasa yakni ikan nila original dan ikan nila bumbu kuning. 



HOB kini memiliki tanggung jawab yang lebih besar yang awalnya hanya mengembangkan komunitas, kini telah memberi pengaruh bagi kota, hal ini terbukti dengan adanya kunjungan dari para pemimpin kota untuk menyaksikan dan mempelajari secara langsung sistem pertanian Integrated Farming HOB, 


mereka pun terinspirasi untuk memberdayakan ekonomi masyarakat setempat dengan menerapkan kegiatan/usaha yang serupa. 

Suka cita lainnya, HOB juga pernah melakukan bazar sayuran dan ikan untuk jemaat 2.30, dengan adanya bazar ini jemaat 2.30 diharapkan tetap bisa menikmati sayuran dan ikan yang sehat dimasa pandemik, hal ini juga merupakan suatu bukti kepedulian dan kasih yang nyata terhadap sesama. 

Kerja keras tidak akan pernah menghianati  hasil yang didapat, meski harus melewati jatuh bangun dan beragam tantangan. 


Apa yang dilakukan HOB telah nyata melayani kotanya. Bersama HOB kita jalani hidup sehat dan prima setiap hari, sehat warganya kuat kotanya. 


Pupuk Urea Organik

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk urea organik ini adalah:

- Daun tanaman kelor yang masih hijau

- Bioaktivator EM4

- Gula pasir (bisa juga gula merah, atau molase/air tetes tebu) 

Cara membuat pupuk Urea organik:

- Daun kelor 5 kg dihaluskan dengan pakai blender dikasih sedikit air. 

- Ekstrak daun kelor yang sudah halus dituangkan ke dalam suatu wadah

- Bioaktivator EM4 sebanyak 3 tutup botolnya, gula pasir 4 sendok makan (atau molase 3 tutup botolnya) dicampur hingga merata ke dalam wadah berisi ekstrak daun kelor tersebut. 

- Sediakan wadah lain lagi  untuk tempat fermentasi, wadah diisi air 20 liter. 

- Campuran keseluruhan larutan bahan dimasukkan ke dalam wadah berisi air tersebut, sehingga ada seluruhnya kira kira 25 liter. 

- Lakukan proses fermentasi dengan cara mendiamkannya di tempat teduh tidak terkena sinar matahari selama kurang lebih 14 hari 

- Bila sudah 14 hari, maka pupuk urea organik sudah bisa diapplikasikan ke tanaman dengan dosis perbandingan pupuk dan air adalah 1 : 15.


Bokashi dan Ekstrak Tanaman Terfermentasi (ETT) 

Pertanian organik menggunakan biokontrol alami, yaitu bokashi dan Ekstrak Tanaman Terfermentasi (ETT) merupakan alternatif pengganti pupuk dan pestisida. 

Pengujian penggunaan mikroorganisme menguntungkan dan ETT telah mampu mengurangi permasalahan ini (Wood et al.,1997). ETT merupakan hasil fermentasi tumbuhan dengan menggunakan larutan gula dan larutan effective microorganisms (EM). Ekstrak ini mengandung asam-asam organik dan zat-zat bioaktif yang bermanfaat bagi tanaman (Pedoman Penggunaan EM, 2002). Tumbuhan serai, babadotan, daun sirsak dan jarak digunakan sebagai ETT. Tumbuhan tersebut memiliki bahan aktif yang dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT), berkhasiat obat, mudah didapat dan aman bagi lingkungan (Kardinan, 2001). Penyiraman ETT sidaguri dengan konsentrasi 2,50 ml/liter air atau 1:400 dan frekuensi penyiraman 3 hari sekali memberikan hasil terbaik untuk tinggi tanaman dan lebar daun tanaman sawi (Annisava dan Jose, 2003).

Bokashi merupakan bahan organik yang mengandung beranekaragam mikroba, bila ekologi seimbang dapat bekerja secara sinergis, sehingga membantu pertumbuhan tanaman. Proses regenerasi bisa dikatalisn dengan menggunakan inokulasi mikroorganisme menguntungkan yang diaplikasikan secara bersama-sama dengan bahan organik, sehingga menambah keanekaragaman mikroba. Peningkatan keanekaragaman mikroba ini mempunyai 3 (tiga) pengaruh utama, yakni: menekan serangan patogen, meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman dan antioksidan (Pedoman Penggunaan EM, 2002). Pemanfaatan bokashi dan ETT efektif dalam menghasilkan sayuran yang berkualitas, sehat, bebas pestisida, cukup bagi konsumen dan memiliki kandungan antioksidan tinggi. Antioksidan yang tinggi dapat mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Trilaksani, 2004, komunikasi pribadi). Hasil penelitian Wettasinghe et al. (2002) menunjukkan bahwa, ekstrak sayuran menghambat pencucian β-karoten, dimana ekstrak kailan dan akar lobak merah memperlihatkan pengaruh perlindungan yang paling kuat (kailan~akar lobak merah> jagung~kacang hijau> bawang putih). Sayuran yang termasuk ke dalam famili Cruciferae, terutama genus Brassica adalah sayuran yang merupakan sumber antioksidan. 

Bokashi dibuat dengan mencampurkan pupuk kandang dan bahan organik (dedak, sekam padi, serbuk gergaji) 1:1. Campuran EM-4 aktif (1:100) dituangkan secara merata ke dalam adonan dan diaduk rata hingga kadar air berkisar antara 30-40%. Tambahkan lagi dedak padi secukupnya ke atas adonan. Adonan yang telah siap diletakkan di atas terpal, tutup rapat, hindari dari cahaya matahari dan hujan secara langsung. Fermentasi berlangsung ditandai dengan naiknya suhu, pertahankan suhu sekitar 40-45 oC. Fermentasi berlangsung selama 5-7 hari dan pupuk bokashi siap digunakan bila mengeluarkan aroma yang khas (aroma tapai).

ETT dibuat dengan menimbang masing-masing bahan tumbuhan sebanyak 250 gram, begitu juga ETT campuran (daun sirsak, serai, jarak dan babadotan) masing-masing ditimbang sebanyak 62,50 gram, sehingga seluruhnya berjumlah 250 gram. Kemudian bahan tumbuhan tersebut dicuci bersih, dikering-anginkan, lalu dirajang halus. Masing-masing bahan yang telah dirajang halus dimasukkan ke dalam botol plastik berukuran 1,50 liter. Air ditambahkan sebanyak 1 liter ke dalam masing-masing botol. Larutan gula merah dan EM-4 masing-masing dimasukkan sebanyak 50 ml (5% dari jumlah air), diaduk rata dan tutup rapat (suasana anaerob). Gas yang terbentuk selama fermentasi dikeluarkan secara berkala (2 hari sekali atau sesuai keadaan gas) selama 10-15 hari (gas tidak terbentuk lagi). ETT dapat disiramkan ke tanaman dengan konsentrasi 2,50 ml/liter air, sesuai masing-masing perlakuan.

Pupuk bokashi diberikan sebanyak 1 kg/plot yang dibagi ke dalam 2 tahap pemberian. Pemberian pertama diberikan sebanyak 500 g/plot (2,50 ton/ha) sebagai pupuk dasar dengan cara disebar pada saat pembuatan plot (seminggu sebelum tanam). Pemberian kedua diberikan 3 hari sebelum tanam sebanyak 500 g/plot (2,50 ton/ha) dengan cara disebar. Pemberian pupuk bokashi tahap kedua ini bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah.

Penyiraman ETT mulai dilakukan3 hari setelah tanam sesuai perlakuan. Konsentrasi ETT yang diberikan adalah 2,50 ml/liter air dengan frekuensi penyiraman 3 hari sekali (Annisava dan Jose, 2003). Penyiraman ETT diberikan sebanyak 4 liter/plot sampai tanaman berumur 10 hari di lapangan dan 8 liter/plot untuk penyiraman berikutnya hingga memasuki masa panen. Dosis ini diambil berdasarkan kalibrasi yang telah penulis lakukan sebelumnya agar ETT dapat membasahi seluruh tanaman dan plot. ETT disiramkan ke tanaman dan plot pada pagi hari antara pukul 07.00-08.00 WIB. Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan 10 hari setelah tanam (HST) dan penyiangan kedua 25 HST dengan menggunakan cangkul kecil. Penggemburan tanah juga dilakukan pada saat penyiangan. Pengendalian OPT dilakukan dengan cara preventif. Cara preventif dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan tanam, baik dari gulma maupun dari bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Perlakuan bokashi + ETT secara tunggal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan bokashi + ekstrak campuran tanaman. Hal ini diduga karena terjadinya reaksi kimia yang bersifat antagonis dengan pencampuran tumbuhan tersebut, sehingga akan mengurangi pengaruh baik dari kandungan kimia masing-masing tumbuhan tersebut.

Penambahan bahan organik yang telah difermentasi dengan EM ke tanah dan diaplikasikan secara bersama-sama dengan penyiraman ETT akan meningkatkan ketersediaan unsur hara dan senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tanaman (Higa, 1996).

Setiap tanaman mengandung senyawa kimia yang berbeda-beda, seperti daun sirsak mengandung acetogenin, jarak mengandung ricin, serai mengandung sitronella dan babadotan mengandung alkaloid, flavonoid dan lain-lain (Kardinan, 2001). Fermentasi dengan EM akan merombak senyawa-senyawa ini menjadi senyawa bioaktif yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap tanaman. Hasil fermentasi ini, diduga daun sirsak menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif, seperti hormon dan enzim yang paling sesuai dalam merangsang pertumbuhan kailan, salah satunya adalah memacu pertambahan tinggi tanaman. Senyawa-senyawa bioaktif ini akan memacu peningkatan sintesis nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman (Hirsch dan Efans, 2005).

Hakim et al. (1986) menjelaskan bahwa nitrogen diperlukan untuk memproduksi protein dan bahan-bahan lainnya dalam proses pembentukan sel-sel serta berperan dalam pembentukan klorofil. Cukup tersedianya klorofil di daun akan menyebabkan daun mampu menyerap cahaya matahari, sehingga terjadi proses fotosintesis. Proses ini menghasilkan energi yang diperlukan oleh sel-sel untuk melakukan aktivitas, seperti pembelahan dan pembesaran sel. Sarief (1985) menambahkan bahwa proses pembelahan sel akan berjalan cepat seiring dengan ketersediaan nitrogen yang cukup. Nitrogen mempunyai peranan penting untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan batang yang akan memacu pertumbuhan tinggi tanaman.

Mikroba mengasimilasi nitrogen dan nitrat yang diperlukan untuk biosintesis protein, asam-asam nukleat dan komponen nitrogen lainnya. Nitrat (NO3-) yang diserap akan direduksi menjadi NH3 dan dengan bantuan enzim glutamat dehidrogenase akan dihasilkan asam glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino yang berperan penting dalam pembentukan asam-asam amino lainnya (Timotius, 1981). Asam-asam amino ini dibutuhkan oleh tanaman dalam proses hidupnya.


Pestisida Nabati Bermanfaat Ganda Sebagai Insektisida, Fungisida dan Nutrisi Tanaman

Pestisida nabati cair ini mengandung unsur Kalium, Phosfat, Kalsium karbonat dan Silika yang berasal dari bahan:

- Bawang putih 1 Kg

- Bawang merah 1Kg

- Kunyit 1 Kg

- Abu kayu/abu dapur 2 Kg

Bawang putih mengandung antioksidan, antijamur, dan zat auksin. Bawang merah mengandung litrimatori (lf), dan auksin. Kunyit mengandung kurkumin, antioksidan, dan antijamur. 

Cara membuatnya:

- Semua bahan diblender satu per satu, tambahkan air sedikit, hingga halus dengan wadah masing masing berbeda. 

- Sediakan abu kayu dan buat air ekstrasi abu kayu dengan cara masukkan abu kayu ke dalam ember berisi air 6-7 liter. Diaduk hingga merata, lalu didiamkan, lalu disaring pakai kain. 

- ekstrak abu kayu untuk mengencerkan semua bahan tersebut. Jadi masing masing wadah berbeda ada untuk bawang putih, bawang merah, kunyit, dan wadah berisi air abu kayu. 

Mendapatkan pestisida nabati cair 1,5 liter:

Untuk mendapatkan pestisida nabati cair sebanyak 1,5 liter membutuhkan sumber dari:

- Air ektrak abu kayu 1,4 liter

- Bawang putih halus 3 sendok makan

- Bawang merah halus 3 sendok makan

-Kunyit halus 3 sendok makan. 

Semua bahan tersebut dicanpurkan dalam satu wadah. 

Abu kayu yang bersifat basa ketemu dengan kurkumin maka reaksi warna kuning akan menjadi merah kehitam-hitaman.  Sifat basa ini akan menjadi indikator bagi jamur patogen agar tidak betah berada pada kondisi pH netral. 

- Applikasikan ke tanaman dengan cara menyemprot pakai sprayer pada seluruh bagian tanaman dengan dosis 200-400 ml per tangki 16 liter. 


Pembuatan Komposisi Super

Cara membuat kompos super ini dengan bahan dedaunan kering. 

Bahan yang diperlukan dan cara membuatnya:

- Dedaunan kering yang sudah terdekomposisi secara alami. 

- Pisahkan bagian yang halus dari yang kasar dengan memakai alat penyaring ayak pasir baru. 

Dedaunan yang kasar dapat di dekomposisi ulang dalam pembuatan kompos berikutnya. 

- Dedaunan yang halus masukkan ke dalam karung. 

- Tambahkan larutan EM4 + air. 

- Siram atau kocorkan ke bagian paling atas pada bahan dalam karung tersebut. 

- Didiamkan dengan cara disimpan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari langsung. 

- Setelah itu akan didapatkan hasil berupa kompos yang halus seperti kompos hasil dari alam. 

- Pengaplikasian kompos ini ke tanaman lebih baik digunakan pada awal tanam, atau juga sebagai media tanam. 


Hal-hal penting lainnya dalam pertanian organik:

- Metabolik sekunder tanaman yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, konon, tanin, dan friterpenoid adalah antioksidan yang akan menjadi racun bagi hama. 

-Tanin dapat dirimbak oleh karbohidrat (air leri), dan sukrosa (gula pasir/gula merah), dan ragi tape (asam laktat/asam asetat). 

- Bio rumen adalah perombak tanin yang mengandung bakteri cellulotik, dan bio rumen sebagai bio starter POC yang mau dielektrolisa. 

- Lendir pada batang tanaman lidah buaya adalah berguna sebagai ZPT (Zat Pertumbuhan Tanaman). 



Semoga bermanfaat... 


Comments

Popular posts from this blog

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN

15 Jenis Tanaman Mengandung Fosfor Tinggi

CARA MEMBUAT POC (PUPUK ORGANIK CAIR) SEDERHANA BAHAN YAKULT, AIR KELAPA, TELUR, MICIN, DAN JUS TEB