KESABARAN PAK TANI MENUNGGU DATANGNYA JURU SELAMAT

KESABARAN PAK TANI MENUNGGU DATANGNYA JURU SELAMAT

(Oleh: SR. Pakpahan, SST) 

Kekuatiran hidup seorang petani tidaklah sebesar kekuatiran seorang konglomerat kaya, banyak yang dikuatirkan konglomerat seperti bila mau pergi berbaring tidur malam ia kuatir hartanya akan dicuri orang disaat ia tertidur lelap, esok hari ia kuatir bisnisnya tidak berjalan lancar, kuatir bila tidak mendapat laba, kuatir tidak dapat makan enak, tidak bisa mapan dalam hidupnya, dan lain-lain. 

Ayub 20:22
Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya. 

Sedangkan seorang petani paling tidak kuatir akan usaha tanaman budidaya nya tidak mencapai hasil maksimal, kalau soal makan tidak masalah, makan nasi dengan ikan kepala batu dan lalapan daun ubi saja sudah cukup baginya. Hal lainnya tidak perlu dikuatirkannya sekalipun ia tidak merasa mapan dalam hidupnya. Mengapa tidak?, ini karena kehidupan para petani di pedesaan yang bersifat religi, firman Tuhan lah yang terpenting baginya, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Petani tahu kekuatiran dalam hati akan membungkukkan tubuhnya, tetapi perkataan yang baik akan menggembirakan dia. Ia tidak usah lagi mengkuatirkan akan hidup ini sebab sabda Yesus selalu terngiang-ngiang di telinganya yang berkata:

Matius 6:25
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Semua kekuatirannys ia serahkan kepada Tuhan, sehingga ia dapat tidur nyenyak dan menyambut esok hari penuh semangat melakukan aktivitas bercocok tanam. 

Mazmur 55:22
(55-23) Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

Namun dari semuanya itu, dimasa krisis pangan, krisis energi dan krisis ekonomi sekarang ini, seorang petani perlu juga mewaspadai segala situasi dan kondisi yang bisa saja tiba tiba berubah, keadaan ekonomi yang tak menentu, harga barang perkakas pertanian yang naik, harga pupuk naik, harga bibit naik, subsidi pemerintah yang tidak terasa bagi para petani, semuanya itu juga biaya produksi dirasakan tidak sebanding dengan harga jual produk yang dihasilkan petani yang dijualnya di pasar. Ia hanya berpasrah diri kepada Tuhan yang mengambil tindakan akan perbaikan kehidupan semua mahluk di bumi, 

Filipi 4:6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Bila perlu Tuhan mengetok kepala para penguasa dunia ini agar mereka berbuat keadilan, kesetiaan, dan berbelas kasih kepada banyak rakyat jelata, bila tidak maka para petani akan menggunakan jurus detokpangureus untuk mengatasi sulitnya hidup di zaman akhir ini mengingat pekerjaan petani adalah pekerjaan paling mulia dibanding dengan pekerjaan lainnya di lapangan usaha manapun di dunia ini. 

Dunia sekarang ada dibawah kendali setan, Kerajaan terang terus perperang melawan kerajaan gelap. Iblis ingin anak anak manusia jatuh tidak terkecuali petani dan jatuh lebih dalam lagi dalam kegelapan dunia setelah pertama kalinya manusia pertama jatuh dalam dosa karena memakan buah pengetahuan di dalam taman Eden. Iblis si ular tua, bapa dari segala pembohong telah menipu semua manusia, makanya dari itu para petani jangan mau lagi tertipu oleh rayuan dan godaan iblis yang membinasakan hidup. Katakan "No Union with evil or satan". Mengapa tidak? karena iblis telah memutar balikkan fakta, kenyataannya yang atas dikatakannya bawah, yang kanan dikatakannya kiri, yang lurus dibengkokkannya. Manusia yang mulia dibuat iblis menjadi kehilangan kemuliaan Allah, dampak dosa bagi manusia pertama telah kehilangan mahkota kerajaan Sorga, jatuh kemana itu mahkota sorgawi?. Semua perempuan akan sulit bersalin dalam melahirkan anak, semua laki-laki sulit mencari nafkah sebab tanah bumi telah terkutuk yang tumbuh adalah semak duri yang mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, tanah tidak lagi subur, hama alias organisme pengganggu tanaman (OPT) ada di sana sini, terlebih lagi OPTs yang sebenarnya yaitu orang pengganggu tatanan kehidupan sorgawi yang menggangu dan menghambat keberlangsungan hidup anak-anak Tuhan. Dampak lainnya semua mahluk tidak lagi bersekutu atau sekawanan tapi malah saling memangsa, sebagai kanibal yang satu memakan yang lain, kebaikan telah diubah setan menjadi kejahatan. Mikroorganisme yang baik seperti jamur baik, bakteri baik, dan amuba baik telah berkurang populasinya menjadi mikroorganisme yang jahat. Gambaran petani sebagai seorang yang menekuni aktivitas bertani yang ia menyuburkan tanah seharusnya diikuti oleh mikroorganisme-organisme lain juga menyuburkan tanah karena mikroorganisme yang baik tersebut ada dalam kuasa seorang petani seperti halnya Adam manusia pertama berkuasa di taman Eden, eh malah mikroorganisme tersebut ikut membangkang dan memberontak kepada tuannya, sama halnya Adam yang memberontak kepada Tuhannya, Adam yang tadinya segambar dan serupa dengan Tuhan Allah, eh malah jadi tidak segambar lagi. Begitu juga mikroorganisme bakteri s. aureus yang tadinya segambar dengan Adam petani yang bisa menyuburkan tanah dan sebagai nutrisi esensial bagi tanaman, eh malah jadi tidak segambar lagi dengan tuannya. 
Bakteri s. aureus gang tadinya seperti gambar berikut:

Eh karena timbul dosa, malah sekarang telah berubah menjadi seperti gambar berikut ini:

Kurang ajar memang iblis dan antek-anteknya itu yang suka berbuat dosa dan kedagingan, makanya dari itu mari kita turut sekerja dengan Allah dalam menghancurkan pekerjaan iblis di bumi yang kita cintai ini. 
Galatia 5:19-21 (TB): (19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 

Video habitat tanaman Dieffenbacia
Url link:

Telah nyata aktivitas jahat bakteri S. aureus cenderung menghambat pertumbuhan tanaman bunga bahagia (dieffenbachia) dengan menghisap zat calsium yang terdapat dalam senyawa CaC2O4 pada batang dieffenbachia, sehingga tubuhnya membesar. 


Bila saja bakteri S. aureus didetoks maka pertumbuhannya terhambat dan akhirnya ia mati, lalu bila tubuhnya ini dibungkus bersatu dengan senyawa CaCl2 maka akan menjadi detokpangureus yaitu suatu nutrisi esensial bagi tanaman. 
Bakteri S. aureus dapat mati tetdetoks bila ia berada pada daun tanaman dieffenbachia oleh sebab daun tanaman dieffenbachia mengandung flavonoid, saponin dan alkaloid yang bisa menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri. 

Biasanya Kloramfenikol adalah agen aktif yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri. Kloramfenikol adalah suatu penghambat kuat sintesis protein mikroba dan mempunyai efek yang kecil pada fungsi metabolisme yang lainnya (Gunawan, 2016). Obat ini juga dapat dengan mudah untuk menembus membran sel (Katzung, 2012). Kloramfenikol terikat secara reversibel pada tempat reseptor subunit 50S ribosom bakteri. Obat ini sangat mengganggu penggabungan asam amino ke peptida baru yang dibentuk dengan menghambat kerja peptidiltransferase. Kloramfenikol juga menghambat sintesis protein mitokondria. 
Disamping kloramfenikol juga daun sirih merah sangat efektif untuk sebagai antibakteri karena ekstrak daun sirih merah mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan minyak atsiri. 
Beberapa teknik dapat digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri dari berbagai bagian tanaman seperti distilasi air atau uap, ekstraksi menggunakan pelarut, cairan superkritis, dan ekstraksi air subkritis (Rollando, 2018).
Dilihat secara kimiawi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widayani, hasil analisi GC-MS minyak atsiri daun sirih merah menunjukkan bahwa penyusun utama minyak atsiri adalah golongan monoterpena dan seskuiterpena (Widayani, 2018). Senyawa-senyawa monoterpen (α-thujene, α-pinene, sabinene, ß-myrcene, α-terpinene, ß-phellandrene, γ-terpinene, ß-terpineol, terpinolen, α-terpineol, copaene, eugenol, estragol). Sedangkan senyawa – senyawa seskuiterpen meliputi caryophyllene, α-caryophyllene, dan germacrene D (Parfari dan Windono, 2016). Senyawa eugenol, kavikol, dan estragol memiliki sifat antibakteri (Ehric et al, 2014). Sedangkan alpha terpinen, gamma terpinen termasuk dalam golongan monoterpen dan cariofillen masuk dalam golongan seskuiterpen yang keduanya memiliki aktivitas sebagai antibakteri (Dhifi et al, 2016).
Secara biologi, minyak atsiri berperan sebagai antibakteri, antioksidan, dan juga antiinflamasi (Dhifi et al, 2016). Sebagai antibakteri, minyak atsiri bekerja dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna (Juliantina et al, 2009).
Minyak atsiri yang aktif sebagai antibakteri pada umumnya mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Gugus fungsi hidroksil (-OH) seperti molekul pada alkohol (ROH), sedangkan gugus fungsi karboksil seperti molekul pada asam cuka atau asam asetat (CH3COOH). Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi yang melibatkan ikatan hidrogen. 
Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein fenol dengan ikatan yang lemah, sehingga mudah mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel yang menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi, fenol menyebabkan koagulasi protein sehingga sel membran mengalami lisis (Parwata dan Dewi, 2011). Selain fenol, minyak atsiri juga mengandung senyawa terpenoid yaitu caryophillen dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan megganggu proses terbentuknya dinding sel sehingga dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna (Sujono et al, 2019).

Peran Auksin pada Tanaman yang Mengalami Stres

Auksin merupakan hormon yang secara alami berada di dalam tanaman (endogen). Hormon endogen berupa IAA (indole-3-acetic acid) disintesis pada pucuk ditransfer menuju bagian tumbuhan untuk meransang pertumbuhan dan pemanjangan organ tanaman, khususnya akar (Ludwig-Muller, 2011). Fungsi lain dari IAA adalah sebagai agen yang membantu pemulihan tanaman pasca mengalami stres fisologis. Auksin dapat membantu merangsang pertumbuhan organ vegetatif baru, oleh karena itu, analisis IAA perlu dilakukan untuk melihat respon tanaman setelah diberikan perlakuan stres lingkungan (Siswanto & Thiravetyan, 2016). Penelitian ini melakukan analisis IAA untuk melihat respon tanaman setelah diberi perlakuan polutan udara. 
Hormon auksin disintensis atau dihambat dengan adanya stres yang berasal dari lingkungan. Saat tanaman mendapatkan sinyal stres, maka tanaman akan memproduksi IAA serta memproduksi enzim 1- aminocyclopropane1-carboxylate (ACC). Peran IAA sebagai induksi pertumbuhan, sedangkan ACC berperan dalam produski etilen. Etilen akan menghambat auxin response factor dalam meningkatkan pertumbuahan. Hal ini juga membuat tanaman menunjukkan respon stres (Glick, 2014).
Auksin respon faktor akan menangkap sinyal IAA dan akan menunjukkan efek pemulihan dari stres. Efek yang terlihat adalah tanaman tetap mampu tumbuh. Hal tersebut terjadi apabila tanaman tahan terhadap cekaman lingkungan yang diberikan. Apabila tanaman tidak tahan cekaman, maka yang terjadi adalah tanaman menunjukkan respon stres seperti epinasti, klorosis daun, nekrosis, dan biomassanya berkurang. Respon stres dapat berkurang apabila produksi IAA dapat ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilakukan oleh bakteri yang berasosiasi dengan tanaman. Bakteri akan mengambil ACC untuk metabolisme bakteri. Peran bakteri juga dapat memanfaatkan tryptofan dari tanaman dan mengubahnya menjadi IAA, sehingga tanaman mengalami pemulihan (Gambar 3) (Glick, 2014).
Setelah tanaman dianggap mampu menyerap polusi di udara, maka ketahanan tanaman perlu dievaluasi. Auksin diduga mampu membuat tanaman tahan terhadap cekaman stres lingkungan. Sumber auksin sendiri dari tanaman tersebut atau bakteri yang berasosiasi dengan tanaman (Khaksar dkk., 2016a; Khaksar, dkk., 2016b, Siswanto & Thiravetyan, 2016), namun evaluasi kemampuan penyerapan formaldehyde dari polutan udara melalui analisis hormon auksin dan enzim antioksidan pada tanaman Dieffenbachia belum pernah dilakukan. (Glick, 2014).

Gambar 3. Peran auksin pada tanaman dalam mengatasi stres


Aktivitas Enzim Antioksidan Tanaman

Respon tanaman akibat terpapar polusi dapat menyebabkan perubahan profil genetik, fisiologis dan protein. Respon fisiologis berupa perubahan hormonal, sedangkan protein dapat dilihat melalui analisis proteomik (Abdelhaliem & Al-Huqail, 2016). Respon tanaman dalam menghadapi stres polusi udara menunjukkan perubahan fisiologis tanaman. Contoh polusi udara adalah polusi dari ozon atau asap rokok. Rokok mengandung formaldehyde dan acetaldehyde yang bersifat fitotoksik. Polusi jenis ini dapat masuk kedalam sel tanaman dan memicu akumulasi ROS (Reactive Oxygen species) dalam bentuk superoksida anion dan peroksida (Saha dkk., 2015; Yang dkk., 2015). Apabila pada tanaman terdapat radikal bebas dalam konsentrasi tinggi dan tidak mampu ditekan pada jumlah aman, maka akan muncul gejala stres pada tanaman. Gejala tersebut stres pada tanaman berupa daun menguning, layu, dan mati (Khaksar dkk., 2016a). aktivitas enzim antioksidan memiliki mekanisme tersendiri dalam mengatasi radikal bebas (Gambar 4). (Saha dkk, 2015).

Gambar 4. Aktivitas enzim antioksidan dalam mendetoksifikasi radikal bebas (ROS/ reactive oxigen species) pada sel tanaman. 

Paparan polusi udara menyebabkan peningkatan kandungan ROS pada tanaman dan muncul ROS agar aktivitas fisiologis tetap bergejala stres pada daun tanaman. Tanaman harus menyeimbangkan kandunganlangsung (Khaksar dkk., 2016a). Sel tanaman merangsang aktivitas enzim antioksidan untuk mencegah kerusakan akibat ROS (Yang dkk., 2015). Aktivitas enzim antioksidan dari golongan katalase (CAT) dan askorbat peroksidase (APX) memiliki peran penting dalam menyeimbangkan tingkat H2O2 pada jaringan tanaman yang mengalami stres (Pheomphun dkk., 2019). Selain kedua enzim tersebut, superoksida dismutase (SOD) juga memiliki peranan penting dalam detoksifikasi ROS dari paparan polusi udara. Katalase (CAT), akorbat peroksidase (APX), dan superoksida dismutase (SOD) merupakan golongan antioksidan enzimatik yang dapat mendetoksifikasi ROS dalam sel. Superoksida dismutase memiliki peran dalam menangkal radikal bebas O2- menjadi H2O2. Hidrogen peroksida di detoksifikasi oleh CAT menjadi oksigen dan air. Akorbat peroksidase dengan askorbat (AsA) berperan dalam mendetoksifikasi H2O2 menjadi air dan MDHA (monodehydroaskorbat) (Saha dkk., 2015). Kandungan IAA yang meningkat dapat melindungi tanaman dari stres akibat polusi udara. Tanaman dengan kandungan IAA tinggi atau stabil menunjukkan kandungan ROS dalam jaringan tanaman yang lebih rendah. Kandungan IAA yang tinggi pada tanaman diduga memiliki peran penting dalam menstimulasi aktivitas enzim antioksidan pada daerah pucuk pada tanaman Zamioculcas zamiiifolia (Khaksar dkk., 2016a; Pheomphun dkk., 2019).

Detokpangureus atau disebut juga Napinureus sebagai detoks bakteri S. aureus

Bakteri S. aureus yang terdetoks mati dan berguna sebagai nutrisi esensial bagi tanaman, bila ia sudah menjadi Napinureus. 
Kata "Napinaureus" tersusun dari 4 suku kata yaitu: Nap - In - Aure - Us. 
Ada banyak jenis bakteri gram positif dan gram negatif, yaitu:

GramGenus
Gram positifStaphylococcus Streptococcus Enterococcus Listeria Bacillus Clostridium Mycobacterium Propionibacterium Mycoplasma
Gram negatifSalmonella Escherichia Shigella Neisseria Bordetella Legionella Pseudomonas Vibrio Campylobacter Helicobacter Haemophilus Treponema Chlamydia

Pelczar & Chan (2005) menyatakan bahwa bakteri gram negatif yang bersifat patogen lebih berbahaya dari pada bakteri gram positif, karena membrane luar pada dinding selnya dapat melindungi bakteri dan sistem pertahanan inang dan menghalangi masuknya obat-obatan antibiotik.
Salah satu genus bakteri gram positif adalah staphylococcus, Tiga spesies utama staphylococcus yang memiliki kepentingan klinis yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus saprophyticus.
Staphylococcus aureus merupakan spesies yang paling invasif. Bakteri ini memiliki beragam faktor virulensi, yang mencakup protein-protein permukaan yang berperan dalam perlekatan kuman, enzim-enzim yang menguraikan protein, dan toksin yang merusak sel penjamu.
Biasanya bakteri Staphylococcus aureus membentuk koloni berwarna abu-abu sampai kuning emas tua. Staphylococcus aureus membentuk pigmen lipochrom yang menyebabkan koloni tampak berwarna kuning keemasan dan kuning jeruk. Pigmen kuning tersebut membedakannya dari Staphylococcus epidermidis yang menghasilkan pigmen putih (Todar, 2002). Cara memperoleh makanan pada bakteri terdiri dari 2 cara, yaitu secara autotrof dan heterotrof. Sebagian besar bakteri memperoleh makanan secara heterotrof dengan cara mengambil makanan (zat organik) dari organisme lain.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram-Positif berbentuk bulat berdiameter 0,7-1,2 μm,  koagulase positif, dan ketebalan dinding sel 20-80 nm. Lapisan penyusun dinding sel bakteri Staphylococcus aureus terdiri dari lapisan makromolekul, Tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, mudah tumbuh pada media pertumbuhan dalam keadaan aerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal, Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet. Bakteri ini akan tampak berwarna ungu setelah dicuci dengan alkohol.
Lebih dari 90% isolat klinik menghasilkan Saureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri (Purnomo et al., 2006).
Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen oportunistik yang dapat ditemukan di permukaan kulit dan permukaan mukosa di beberapa organ manusia.
Staphylococcus adalah kelompok bakteri yang bisa menyebabkan berbagai penyakit di tubuh. Kelompok ini, sebenarnya terdiri dari sekitar 30 jenis bakteri berbeda. Namun, Staphylococcus aureus lah yang paling sering menjadi penyebab berbagai gangguan di tubuh manusia. Infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kulit bisa menyebabkan bisul, impetigo, selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome (SSSS). Biasanya infeksi bakteri ini pada kulit ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan adanya nanah pada luka. Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri S.aureus pada penyakit furuncle biasanya diobati dengan antibiotik yang tepat seperti penisilin, eritomisin, dan clindamycin (Barakbah et al., 2017), untuk pengobatan penyakit carbuncle pada dasarnya sama dengan pengobatan furuncle (Harahap, 2000). Antibiotik yang akan di uji resistensi oleh Staphylococcus aureus adalah amoxicillin, tetracyclin, dan propolis. Tak cuma tubuh kebal terhadap si antibiotik, tapi kelebihan antibiotik juga menimbulkan infeksi Staphylococcus yang tidak bisa disembuhkan. Infeksi tersebut dinamakan VRSA (vancomycin-resistant Staphylococcus aureus). Selama ini penyakit infeksi Staphylococcus yang paling berbahaya adalah MRSA.
Bakteri Staphylococcus pada dasarnya tidak membahayakan dan hidup pada kulit serta hidung manusia. Namun, ketika pertumbuhannya tidak terkendali, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi. Infeksi MRSA dapat menular melalui kontak langsung pada pengidap, luka yang terinfeksi, atau tangan yang terkontaminasi. Infeksi MRSA dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada aliran darah, sendi, paru-paru, tulang, serta jantung. Pada HA-MRSA, komplikasi yang terjadi dapat berupa sepsis. Jika tidak segera diatasi dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi berupa kematian.
Staphylococcus aureus termasuk bakteri berbahaya, karena mampu memproduksi racun yang disebut enterotoksin. Racun tersebut memiliki masa inkubasi 1-8 jam. Gejala yang ditimbulkan akibat keracunan tersebut di antaranya sakit perut, muntah, dan diare (Kitamoto et al., 2009). Pada metabolit sekundernya, S. aureus menghasilkan enzim koagulase dan enzim katalase yang bersifat hemolitik, mereduksi nitrat menjadi nitrit.
MRSA atau Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus merupakan strain dari Staphylococcus aures yang resisten terhadap antimikroba golongan β-laktam, diantaranya dari golongan penisilin (Ariami et al., 2017). MRSA merupakan strain dari Staphylococcus aures yang resisten terhadap antimikroba golongan β-laktam, diantaranya dari golongan penisilin (Ariami et al., 2017). MRSA merupakan strain dari Staphylococcus aures yang resisten terhadap antimikroba golongan β-laktam, diantaranya dari golongan penisilin (Ariami et al., 2017). MRSA mengalami resistensi karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan antibiotik yang tidak rasional (Nurkusuma, 2009).
MRSA mengalami resistensi karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan antibiotik yang tidak rasional (Nurkusuma, 2009).MRSA mengalami resistensi karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan antibiotik yang tidak rasional (Nurkusuma, 2009). Resistensi terjadi apabila bakteri mengalami perubahan genetic (mutasi) sehingga menyebabkan hilangnya efektivitas antibiotik. Penyebab utama resistensi antibiotika adalah penggunaannya yang meluas dan irrasional (kurang tepat).
Media MRSA merupakan media yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan bakteri asam laktat termasuk genus Lactobacillus, mengandung pepton, beef extract, yeast extract, dekstrosa, tween 80, ammonium sitrat, magnesium sulfat, mangan sulfat, dipotassium fosfat dan sodium asetat (Goktepe, et al., 2005 hal 54).
Pemeriksaan atau diagnosa MRSA dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat bakteri stafilokokus pada sampel tersebut. Jika didapatkan bakteri stafilokokus, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik dan termasuk ke dalam golongan MRSA
Manitol Salt Agar (MSA) adalah media pertumbuhan selektif dan diferensial untuk bakteri Gram Positif.
Antibiotik adalah obat yang dapat melawan infeksi akibat bakteri pada tubuh manusia dan hewan. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh. 

Antibakteri terdiri atas antibiotik dan kemoterapi. Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik adalah obat yang dapat melawan infeksi akibat bakteri pada tubuh manusia dan hewan. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh. Tes uji kepekaan antibiotik digunakan untuk menentukan antibiotik mana yang akan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit infeksi. Hasil pemeriksaan ini akan membantu praktisi kesehatan untuk menentukan jenis antibiotik yang kemungkinan paling efektif dalam mengobati penyakit infeksi seseorang.
Golongan Antibiotik
  1. Penisilin. Golongan antibiotik pertama yaitu penisilin. ...
  2. 2. Sefalosporin. Golongan antibiotik yang kedua yaitu sefalosporin. ...
  3. 3. Aminoglikosida. Biasa digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob gram-negatif. ...
  4. 4. Tetrasiklin. ...
  5. Makrolida. ...
  6. 6. Quinolone. ...
  7. 7. Kloramfenikol.
Ada antibiotik sintetis dan antibiotik alami, Antibiotik biasanya diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri S. aureus seperti jenis cephalosporin, nafcillin atau antibiotik tertentu, obat-obatan sulfa atau vancomycin. Mekanisme cara kerja Amoxicilin sangat cocok untuk penyembuhan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri/kuman. Amoxicilin sangat ampuh untuk membunuh beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci. Cefixime merupakan antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, faringiris dan tonsilitis, serta bronkitis akut dan kronis dengan eksaserbasi akut. Cefadroxil adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri di tenggorokan, tonsil, kulit, atau saluran kemih. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan dalam pencegahan infeksi jantung (endokarditis) sebelum dilakukan operasi gigi atau tindakan medis tertentu di saluran pernapasan. Ciprofloxacin adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia, gonore, infeksi saluran kemih, infeksi prostat, atau infeksi mata.

Macam-Macam Antibiotik Alami
  • Madu manuka. Madu manuka mengandung hidrogen peroksida dan methylglyoxal yang memiliki efek antibakteri. ...
  • 2. Ekstrak bawang putih. ...
  • 3. Jahe. ...
  • 4. Cengkeh. ...
  • Kayu manis. ...
  • 6. Minyak esensial daun thyme. ...
  • 7. Minyak esensial oregano.
Antibiotik Alami ; Singkirkan Infeksi Bakteri dengan Aneka...
  • Jahe. Ini adalah salah satu makanan anti-bakteri dan anti-inflamasi terbaik. ...
  • Minyak oregano. Ini memiliki senyawa anti bakteri dan antijamur yang kuat dalam bentuk carvacrol dan timol. ...
  • Bawang. ...
  • Bawang putih. ...
  • Madu Manuka.
Berikut ini adalah beberapa bahan alami yang dipercaya ampuh untuk mengatasi dan mencegah bakteri:
  • Madu manuka. Madu manuka mengandung hidrogen peroksida dan methylglyoxal yang memiliki efek antibakteri. ...
  • 2. Ekstrak bawang putih. ...
  • 3. Jahe. ...
  • 4. Cengkeh. ...
  • Kayu manis. ...
  • 6. Minyak esensial daun thyme. ...
  • 7. Minyak esensial oregano.
Daun binahong adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia yang telah dikenal sebagai obat tradisional.

Pandangan umum menyatakan, bahwa bakteri bisa dibunuh dengan suhu 100 derajat celcius. Itu sebabnya, makanan dimasak dengan api besar dan perlengkapan bayi dicuci dengan air mendidih. Namun, ilmuwan menyatakan bahwa tidak semua bakteri bisa mati apabila terpapar dengan suhu tersebut.

Ribosom Bakteri: Pengertian, Struktur, dan Fungsinya

Komentar Lihat Foto
bio.libretexts.org
Organel sel bakteri, ribosom ditunjukkan sebagai butiran kecil dalam sitoplasma

Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki sel dan organel penyusunnya. Apakah sel bakteri memiliki ribosom? Bakteri memiliki ribosom. Ribosom bakteri berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

Ribosom adalah organel sel yang pening bagi bakteri maupun makhluk hidup lainnya. Dilansir dari Biology LibreTexts, sebuah bakteri diperkirakan memiliki sekitar 15 ribu ribosom dalam tubuhnya.

Karena bakteri merupakan sel prokariotik, maka ribosomnya memiliki ukuran lebih kecil daripada ribosom sel eukariotik.

Untuk lebih mengetahui tentang ribosom pada bakteri, berikut adalah penjelasannya!

Struktur ribosom bakteri

Menurut Barbara S. Schuwirth, dkk dalam jurnal Structure of the Bacterial Ribosome at 3.5 A Resolution (2005), ribosom bakteri memiliki ukuran sebesar 21 nanometer dan memiliki inti fungsional RNA yang ditingkatkan oleh protein ribosom dan faktor aksesori.

Ribosom bakteri berada di dalam sitoplasma dan memiliki bentuk bola atau bola yang agak datar.

Dilansir dari Department of Chemistry and Biochemistry The University of Maryland, struktur ribosom bakteri terdiri dari dua sumunit yang dilambangkan dengan 30S (subunit kecil) dan 50S (subunit besar).

Fungsi ribosom bakteri

Fungsi ribosom pada sel bakteri adalah translasi RNA dan sintesis atau pembuatan protein.

Translasi RNA

Dilansir dari Brooklyn College, subunit kecil ribosom bakteri (30S) memiliki celah di sepertiga bagian atasnya. Celah tersebut merupakan situs pengikatan mRNA yang dikirim oleh nukleus.

mRNA atau RNA messenger adalah materi genetik bakteri yang bertugas menyampaikan cetak biru protein yang diperlukan oleh nukleus.

Sejalan dengan proses translasi, subunit ribosom besar bakteri (50S) memiliki situs pengikatan tRNA. Di mana, tRNA akan membawa jenis-jenis asam amino yang dibutuhkan sesuai dengan informasi dari mRNA.

Sintesis protein

Fungsi selanjutnya dari ribosom bakteri adalah sintesis atau pembuatan protein. Sintesis protein bakteri didasarkan pada informasi yang dibawa oleh mRNA dari inti sel (nukleus).

Dua subunit ribosom bakteri (30S dan 50S) kemudkan akan bersatu membentuk unit 70S ketika sintesis protein dilakukan.

Asam amino (basa nukleotida) yang dibawa tRNA kemudian akan disusun dalam ribosom sesuai informasi yang dibawa mRNA. Penyusunan asam amino tersebut akan membentuk berbagai jenis protein dengan fungsi yang berbeda untuk kemudian digunakan oleh bakteri.

Identifikasi bakteri dilakukan dengan cara mengamati morfologi koloni meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan elevasi koloni bakteri (Nurhari 2009). Identifikasi bakteri diawali pewarnaan Gram dengan tujuan untuk mengetahui bentuk bakteri (basil, kokus atau spiril), penentuan bakteri jenis Gram positif atau Gram negatif pada saat pengamatan di mikroskop. Uji sensitivitas merupakan uji yang digunakan untuk menguji kepekaan suatu bakteri terhadap antibiotik yang bertujuan untuk mengetahui daya kerja dari suatu antibiotik dalam membunuh bakteri (Akbar 2009). Uji sensitivitas dapat diketahui dengan berbagai uji laboratorium. Uji sensitivitas bakteri terhadap suatu antibiotik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: difusi cakram (diffusion test), pengenceran atau dilusi (dilusi test), antimicrobial gradient dan short automated instrumen system.
Manfaat bakteri selain untuk membuat makanan, bakteri juga membantu menghasilkan biogas dan mengikat nitrogen. Bakteri penghasil biogas adalah kelompok Bacteriodes dan kelompok Enterobactericeacea. Sedangkan bakteri pengikat nitrogen antara lain Rhizobium radicicola dan Nitrosococcus.
Zona bening adalah zona jernih yang terbentuk karena bakteri yang tumbuh menghasilkan enzim protease, sehingga mampu menguraikan protein pada susu skim dalam medium tumbuh. Bakteri proteolitik mengkonsumsi sumber karbon sederhana yang terkandung di dalam medium.
Zona hambat adalah daerah sekeliling cakram disk yang tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans atau zona Page 3 24 bening yang terdapat pada media Mueller Hinton Agar (MHA), yang kemudian diukur dengan jangka sorong. Cara mengukur zona hambat adalah dengan mengukur zona terluar dari kertas cakram sampai pada batas terluar zona hambat dengan menggunakan jangka sorong.
Prinsip dari metode Kirby Bauer adalah zat uji (ekstrak etanol sarang semut) dengan konsentrasi 2000 ppm yang diteteskan pada kertas cakram dapat berdifusi dengan baik pada permukaan media padat yang sebelumnya telah diinokulasi bakteri uji pada permukaannya.
Metode yang digunakan adalah dilusi dan difusiMetode dilusi digunakan untuk mengukur KHM dan KBM, sedangkan metode difusi digunakan untuk menentukan sensitivitas bakteri uji terhadap antibiotik.
Metode difusi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu metode silinder, metode lubang/sumuran dan metode cakram kertas.
Metode difusi agar strip/epsilometer (E-test) merupakan pengujian kuantitatif yang digunakan untuk mengestimasi MIC atau KHM. Konsentrasi minimal (MIC/KHM) suatu agen antibiotik untuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
KHM adalah konsentrasi terkecil yang dapat menghambat bakteri, ditandai dengan E.coli dan S.aureus masih dapat tumbuh pada hasil goresan di cawan sedangkan KBM adalah konsentrasi terkecil yang dapat membunuh bakteri, ditandai dengan E.coli dan S.aureus sudah tidak dapat tumbuh pada hasil goresan di cawan yang ...

Tanaman Dieffenbachia (Bunga Bahagia) 

Tanaman Dieffenbachia atau bunga bahagia mengandung zat beracum kalsium oksalat (CaC2O4). 





Bila direaksikan dengan garam (NaCl) maka akan menghasilkan garam natrium oksalat (Na2C2O4) dan Dikalsium Tetraklorin (Ca2Cl4), dalam persamaan kimia dirumuskan sebagai berikut:
   2(CaC2O4) + 4(NaCl)  ------>  2(Na2C2O4) + Ca2Cl4

Bila saja bakteri S. aureus didetoks maka pertumbuhannya terhambat dan akhirnya ia mati, lalu bila tubuhnya ini dibungkus bersatu dengan senyawa Dikalsium Tetraklorin (Ca2Cl4) maka akan menjadi detokpangureus atau Napinaureus yaitu suatu nutrisi esensial bagi tanaman. 


 Dikalsium Tetraclorin (Ca2Cl4) lebih ampuh bila dibanding dengan Kalsium Klorida (CaCl2) setelah bakteri S. aureus terdetoks mati oleh zat antibakteri seperti flavonoid, saponin dan alkaloid yang menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri. 
Bakteri S aureus yang terdetoks dan mati baik secara detoks alami maupun detoks  sintetis akan menjadi detokpangureus atau napinaureus sebagai nutrisi bagi mahluk lain yang hidup di lingkungan habitat tanaman dieffenbachia, terutama bagi  tumbuh tumbuhan. 

Gambar di atas adalah penampakkan di dalam air  berwarna coklat ke hitam hitaman karena air sungai kecil ini sudah mengandung zat flavonoid, saponin, dan alkaloid berasal dari daun tanaman Dieffenbachia yang habis diguyur hujan. Bakteri S aureus saya detoks dengan cara memasukkannya ke dalam air sungai kecil tersebut, S. aureus yang memucat ini saya dapatkan dari bonggol batang Dieffenbachia lalu saya masukkan ke dalam air sungai kecil ini, ia memucat karena tidak mendapatkan nutrisi lagi dan di dalam air ia lebih memucat lagi dan perlahan lahan akan mati , Di dalam air kelihatan mahluk lain keong air telah lahap menyantap nutrisi detokpangureus ini. Sebenarnya detokpangureus atau napinaureus ini paling cocok sebagai nutrisi bagi tanaman. 
Sebelumnya di luar, saya telah mendetoks S aureus dengan larutan ektraks daun bahagia, lalu disterilkan dengan senyawa calsium clorida (CaCl2) bersumber dari proses percampuran kandungan batang Dieffenbachia yaitu kalsium oksalat (CaC2O4) dengan garam NaCl yang menghasilkan senyawa CaCl2 atau Ca2Cl4, sehingga S aureus yang mati menjadi detokpangureus dan warna tubuhnya berubah menjadi berwarna putih, ketika saya masukkan ke dalam air sungai kecil ini maka seketika itu juga beludru atau kecobong katak datang melahapnya sampai habis. 


Ketika mendetoks bakteri seperti S aureus yang harus kita jaga ialah jangan sampai menimbulkan bau bangkai dari jasad S aureus yang mati, sebab setiap mahluk hidup yang mati nanti beberapa waktu ia akan berbau bangkai. Dan bila kita terlibat dengan mengupayakan bakteri S. aureus menjadi detokpangureus, kita harus berhati-hati, sebab S aureus ini memgandung racun bisa menyebabkan infeksi kulit, gatal gatal, peradangan kulit, dan lainnya lagi. 

Analogi perlakuan Pertobatan terhadap Detokpangureus

Manusia yang bertobat adalah manusia yang jalan hidupnya kembali lurus dari jalan bengkok atau dari jalan kegelapan dunia ini lalu berputar balik ke jalan lurus jalan terang Sorga, dari tidak mempercayai Yesus Kristus sebagai juruselamatnya dan penebus dosa dosanya menjadi manusia yang mau menerima dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai juru selamat dan penebus dosa dosanya. Barang siapa percaya kepada Yesus Kristus akan ddiselamatkan Allah, tapi barang siapa yang tidak percaya akan dibinasakan. 

Markus 16:16
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Lebih jelas tentang pertobatan, bisa dilihat di link ini : Paradigma Pertobatan



Dilansir dari Brooklyn College, subunit kecil ribosom bakteri (subunit 30S) memiliki celah di sepertiga bagian atasnya. Celah tersebut merupakan situs pengikatan mRNA yang dikirim oleh nukleus. Di atas 30S ada celah, dan dari celah ini subunit 30S di dorong ke atas oleh larutan CaCl2 atau Ca2Cl4 hingga memasuki celah hingga ke bagian dalam dinding sel dan bersatu dengan subunit 50S dengan menggunakan larutan CaCl2 atau larutan Ca2Cl4. Pendorongan dengan larutan CaCl atau Ca2Cl4 ini dilakukan sedemikian rupa, bisa juga pendorongnya dengan unsur nitrogen (N) yang didalam suatu tabung, lalu tekanan unsur N dipompakan untuk mendorong larutan CaCl atau Ca2Cl4 mendorong 30S masuk ke dalam celah.
Setelah subunit 30S ribosom masuk ke dalam dan menyatu dengan subunit 50S, juga diikuti larutan CaCl2 atau Ca2Cl4 masuk ke dalam, maka subunit 30S ditemukan kepalanya berputar berlawanan arah jarum jam (maju) sebesar 5-10° relatif terhadap subunit 50S, seperti yang dilihat dari permukaan pelarut subunit 30S, diikuti oleh rotasi terbalik dari badan 30S, namun kepala maupun badan 30S yang berputar tidak mampu menutupi celah tersebut, maka subunit 50S lah yang akan menutupi celah, disaat subunit 30S  didorong oleh CaCl2 masuk ke dalam melalui celah dan menyentuh 50S, lalu subunit 50S akan terbuka mengembang (seperti payung mengembang terbalik) lalu terus mengembang ke bawah hingga membungkus larutan CaCl2 dan subunit 30S oleh karena celah sudah tertutupi dari luar oleh subunit 50S yang terbuka mengembang sebesar 180 derajat. Jika bakteri S aureus mati disaat subunit 50S mengembang sebesar 90 derajat maka dihasilkan detokpangureus yang berbentuk mengembang subunit 50S nya. Sedangkan bila 50S mengembang utuh 180 derajat maka dihasilkan bakteri baik detokpangureus yang berbentuk bulat tunggal. 
Pada eksperimen FRET molekul tunggal mengungkapkan bahwa rotasi subunit 30S dapat terjadi secara spontan dan reversibel, hanya didorong oleh energi panasnamun, fluktuasi ini tidak mengarah pada translokasi produktif tanpa adanya EF-G. Untuk memahami bagaimana rotasi kepala 30S terkait dengan translokasi, perlu untuk mengamati peristiwa dalam larutan secara langsung secara real time.
Dengan demikian sehingga hasilnya menjadikan bakteri S aureus tidak jahat lagi, tetapi sudah menjadi bakteri yang baik yang berguna bagi kerajaan Sorga yaitu dapat bersimbiosis saling menguntungkan dengan akar tanaman, dan dampaknya bumi pun akan beraroma harum dan  indah berwarna warni seperti warna pelangi di setiap hamparan bahkan disetiap sudut sudut tanah bumi. 

Ilustrasi memakai pinang, Perubahan S. Aureus Menjadi Detokpangureus, ketika CaCl2/Ca2Cl4 dipompakan ke dalam celah melalui membran S30 hingga menyentuh 50S

(1) 

(2a) 

(2b) 

(3) 

(4a) 

(4b) 

(5) 


















Bersambung.... 



Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR BENIH BIJI TANAMAN ANGGUR

PESTISIDA ORGANIK KELAS DUNIA DARI BAHAN REFFENBROCHIS

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN