CARA MEMBUAT PUPUK CAIR MKP (MIKROBIAL KALIUM PHOSPATE) ORGANIK UNTUK TANAMAN AGAR BERBUAH BANYAK
CARA MEMBUAT PUPUK CAIR MKP (MIKROBIAL KALIUM PHOSPATE) ORGANIK UNTUK TANAMAN AGAR BERBUAH BANYAK
(Oleh:SR.Pakpahan, SST)
Fase generatif adalah fase dimana tanaman sudah mulai berproduksi menghasilkan buah, dan pada fase ini keberadaan unsur hara makro seperti Fosfor dan Kalium sangat dibutuhkan tanaman.
Pupuk Cair MKP Organik fase generatif tanaman ini untuk semua jenis tanaman agar bisa berbuah banyak. Adapun bahan-bahan dan cara pembuatan pupuk MKP organik ini adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan:
- Kentang 2-3 biji
- Garam 4 sendok makan (sdm)
- Serasah dedaunan kering 2 genggam yang sudah mengalami pelapukan secara alami.
- Pisang 1 sisir yang sudah tidak layak dimakan lagi.
- Decomposer EM4 sebanyak 5-7 tutup botolnya
- Bonggol pisang 1 buah
- Air kelapa 10 liter
- Gula merah 200-300 gr sebagai makanan bagi mikroba, bisa juga gula pasir.
Cara pembuatan:
- Pertama kali potong potong kentang hingga berukuran kecil (kulit boleh dibuang, boleh juga tidak) lalu direbus pada air mendidih selama 15 menit
- Sambil menunggu air mendidih, gula merah dipotong potong kecil hingga halus.
Bonggol pisang juga dipotong potong kecil hingga halus
- Pisang juga dipotong potong kecil (boleh berkulit, boleh juga tidak) hingga halus.
- Semua bahan tersebut dihaluskan dengan blender agar hancur tercampur merata.
- Lalu dimasukkan ke dalam wadah berisi air kelapa.
- Ambil 5-7 tutup botol EM4, lalu masukkan garam dan diaduk hingga merata
- Masukkan campuran larutan EM4 ini ke dalam larutan air kelapa tersebut, lalu diaduk hingga merata.
- Selanjutnya masukkan serasah dedaunan kering pada kain saringan, lalu ikat dan remas remas hingga keluar sari sarinya.
- Jika sudah tercampur merata, wadah ditutup dengan penutupnya atau pakai kain atau karung juga bisa, lalu ikat dengan tali atau benen (ban dalam) supaya kencang.
- Lalu difermentasi dengan cara didiamkan selama 21 hari di tempat kering yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Hasilnya setelah 21 hari bila diukur dengan TDS Meter akan menghasilkan 14000 ppm, artinya di dalam larutan itu terdapat kadar mineral sebanyak 14000 ppm dan juga terdapat berbagai mikro organisme seperti:
Bacillus = bakteri pelarut fosfat
Lactobacillus = bakteri asam laktat
Dan masih banyak lagi varian varian bakteri baik di dalam larutan tersebut yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan tanaman.
Pupuk ini bisa diapplikasikan untuk semua jenis tanaman, kecuali jenis tanaman yang sensitif terhadap unsur klor (Cl). Adapun daftar tanaman yang peka atau sensitif terhadap unsur klor yaitu: durian, kentang, nenas, cabai, anggur, strowberri, jeruk, selada, bawang merah, kopi, apel, tomat dan kubis. Sehingga pembuatan pupuk ini untuk jenis tanaman tersebut harus tidak mengikutkan bahan dari garam.
Pengapplikasian ke Tanaman:
Pengapplikasian pupuk ini dengan dosis pemakaian sistem kocor adalah 20-25 ml per 1 liter air, sedangkan untuk sistem semprot pakai sprayer adalah 10-15 ml per 1 liter air dalam interval 10-14 hari selalu pemakaian. Dosis ini bisa dilebihkan atau dikurangi, itu tergantung pada respon dari tanaman Anda.
Dengan menggunakan alat uji berupa Perangkat Uji Pupuk dapat terukur kandungan Kalium dan Fosfor pada pupuk ini, yang nyatanya:
- Pisang memiliki kandungan Kalium paling besar, disamping kandungan Nitrogen.
- Bonggol pisang memiliki kandungan Fosfor.
- Air kelapa memiliki kandungan Kalium
- Terdapat bakteri baik seperti Bacillus yang dapat menyediakan unsur hara Fosfor (P) bagi tanaman.
- Pupuk ini bisa dicampurkan dengan pupuk kimia jenis lain, tetapi mesti diukur tingkat ppm nya harus sebesar di atas 2000 ppm.
Comments
Post a Comment