MIKROALGA TETRASELMIS CHUII

 MIKROALGA TETRASELMIS CHUII


Mikroalga Tetraselmis chuii memang memiliki potensi sebagai sumber nutrisi untuk manusia, hewan, dan tanaman karena kandungan nutrisinya yang kaya dan sifatnya yang bermanfaat dalam berbagai aplikasi. Mikroalga ini dapat dikonsumsi langsung, digunakan sebagai pakan akuakultur, atau dimanfaatkan dalam industri lain seperti kosmetik dan biofilter. 
Manfaat Tetraselmis chuii untuk:
  • Manusia:
    T. chuii dapat digunakan sebagai makanan kesehatan karena kaya akan mikro nutrien, vitamin, minyak, dan elemen mikro, serta makro nutrien seperti protein dan karbohidrat, termasuk asam lemak esensial. Selain itu, pigmen esensial yang dikandungnya seperti astaxanthin dan klorofil dapat memperkaya pewarnaan dan kesehatan. 
  • Hewan:
    T. chuii merupakan pakan yang populer dalam budidaya, terutama sebagai pakan rotifer, larva ikan hias, larva udang, larva teripang, dan biomassa artemia. Keberadaannya dapat meningkatkan kandungan lemak tak jenuh pada konsumennya. 
  • Tanaman:
    Meskipun lebih banyak dimanfaatkan dalam akuakultur dan pangan, potensi mikroalga seperti T. chuii juga mencakup perannya sebagai biofilter dalam menanggulangi limbah organik. Selain itu, T. chuii dapat berfotosintesis dan tumbuh cepat, yang mengindikasikan peranannya dalam ekosistem perairan. 
Mikroalga Tetraselmis chuii berpotensi besar untuk digunakan sebagai nutrisi manusia karena mengandung berbagai zat gizi dan senyawa fitokimia yang bermanfaat. Kandungan nutrisinya meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, serta memiliki aktivitas antioksidan. 
Manfaat Tetraselmis chuii sebagai nutrisi manusia:
  • Kandungan Gizi Tinggi:
    Tetraselmis chuii kaya akan protein (sekitar 48.42%), karbohidrat (sekitar 12.10%), dan lemak (sekitar 9.70%). Selain itu, mikroalga ini juga mengandung vitamin penting seperti vitamin A dan B, serta mineral seperti kalium, zat besi, dan magnesium. 
  • Sumber Antioksidan:
    Mikroalga ini memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. 
  • Pangan Fungsional:
    Potensinya untuk digunakan sebagai bahan pangan fungsional karena kandungan gizinya yang lengkap menjadikannya kandidat menarik untuk fortifikasi pangan atau pengembangan produk pangan baru. 
  • Asam Lemak Esensial:
    Tetraselmis chuii juga dapat mengandung beragam asam lemak, termasuk asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) seperti omega-3 dan omega-6. 

Pengaruh Dosis Natrium Nitrat (NaNO3) Terhadap Pertumbuhan, Biomassa, Pigmen dan Kandungan Nutrisi Tetraselmis chuii

Amrulloh, Albazi Achmad dan Nasrullah Bai Arifin, S.Pi, M.Si dan Febryani Eka Supriatin, S.Si., M.Si. (2024) Pengaruh Dosis Natrium Nitrat (NaNO3) Terhadap Pertumbuhan, Biomassa, Pigmen dan Kandungan Nutrisi Tetraselmis chuii. Sarjana tesis, Universitas Brawijaya.

Abstrak

Mikroalga merupakan tumbuhan mikroskopis udara yang mempunyai berbagai potensi untuk dikembangkan, salah satunya yaitu sebagai sumber pakan alami. Tetraselmis chuii merupakan salah satu jenis fitoplankton yang dapat digunakan sebagai pakan alami karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 48,42%, aktivitas antibiotik, omega 3, omega 6, asam amino tinggi serta tidak memiliki dinding sel sehingga mudah dicerna. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan T.chuii yaitu unsur hara seperti nitrat. NaNO3 merupakan salah satu media unsur nutrisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroalga. Penggunaan dosis NaNO3 yang tepat mampu meningkatkan produktivitas, pertumbuhan, pigmen serta kandungan nutrisi T.chuii. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dosis NaNO3 dan menentukan dosis optimal untuk pertumbuhan, biomassa, pigmen, dan kandungan nutrisi T. chuii. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu NaNO3 dengan dosis 0,5 g/L; 1 gram/L; 1,5 gram/L; 2 gram/L. Parameter utama yang diamati yaitu pertumbuhan, biomassa, pigmen, dan kandungan nutrisi T. chuii. Parameter pendukung yang diukur yaitu suhu, salinitas, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis NaNO3 yang berbeda pada media kultur T. chuii memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan, pigmen, dan kandungan nutrisi T. chuii. Penggunaan dosis NaNO3 0,5 g/L menghasilkan kepadatan dan biomassa tertinggi masing-masing 24,33 x 105 sel/mL dan 0,916 g/L ± 0,011 g/L. Laju pertumbuhan spesifik maksimum dan waktu penggandaan masing-masing 0,636 hari-1 dan 1,295 hari Kandungan pigmen yang dihasilkan yaitu klorofil-a 3,016 µg/g, klorofil-b 2,989 µg/g , dan karotenoid 1,361 µg/g. Kandungan nutrisi yang dihasilkan cukup tinggi yaitu protein 40,29% ± 0,137%, karbohidrat 22,94% ± 0,489%, dan lipid 24,547% ± 0,488%. Hasil pengukuran suhu berkisar 28 – 30°C, pH berkisar 8,6 – 9,58, dan salinitas 30 – 32 ppt yang masih dalam kisaran optimal untuk pertumbuhan T. chuii. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis NaNO3 yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan, biomassa, pigmen, dan kandungan nutrisi T. chuii. Dosis NaNO3 terbaik pada penelitian ini yaitu 0,5 g/L yang menghasilkan kepadatan, biomassa, lipid, dan karbohidrat yang paling tinggi.




Comments

Popular posts from this blog

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN

Cara Membuat Molase dari Gula Merah

15 Jenis Tanaman Mengandung Fosfor Tinggi