Perbedaan Reaksi antara asam nitrat (asam) dan soda kue (natrium bikarbonat, NaHCO3

PERBEDAAN

REAKSI ANTARA ASAM NITRAT (ASAM) DAN SODA KUE (NATRIUM BIKARBONAT, NAHCO3)

DAN

REAKSI ANTARA ASAM SITRAT (ASAM) DAN SODA KUE (NATRIUM BIKARBONAT, NAHCO3)


Reaksi antara asam nitrat (asam) dan soda kue (natrium bikarbonat, NaHCO3) adalah reaksi netralisasi yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), natrium nitrat, dan air. Reaksi ini dapat dituliskan dengan persamaan kimia sebagai berikut: HNO3 + NaHCO3 → NaNO3 + H2O + CO2. 

Penjelasan Reaksi:
  • Asam dan Basa:
    Asam nitrat bersifat asam, sedangkan soda kue (natrium bikarbonat) bersifat basa. Ketika keduanya bercampur, terjadi reaksi netralisasi. 
  • Produk Reaksi:
    • Karbon Dioksida (CO2): Gas CO2 yang dihasilkan akan menyebabkan suara mendesis dan gelembung, mirip dengan saat soda kue dicampur dengan asam cuka. 
    • Natrium Nitrat (NaNO3): Merupakan garam yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dengan natrium bikarbonat. 
    • Air (H2O): Air juga merupakan produk dari reaksi netralisasi ini. 
  • Persamaan Kimia:
    Persamaan reaksi yang lebih umum untuk soda kue dengan asam (misalnya, asam klorida, HCl) adalah NaHCO3 + H+ → Na+ + CO2 + H2O, di mana H+ berasal dari asam. Untuk asam nitrat, persamaan lengkapnya adalah HNO3 + NaHCO3 → NaNO3 + H2O + CO2. 
Natrium nitrat (NaNO3)
Natrium nitrat (NaNO3) berfungsi utama bagi tanaman sebagai sumber nitrogen yang esensial untuk pertumbuhan vegetatif, pembentukan klorofil yang vital untuk fotosintesis, sintesis protein, dan peningkatan kualitas serta kuantitas hasil panen. 
Fungsi NaNO3 (sebagai sumber Nitrogen) bagi tanaman:
  • Merangsang Pertumbuhan Vegetatif:
    NaNO3 menyediakan nitrogen yang mendukung pembelahan dan pembesaran sel, sehingga mendorong pertumbuhan daun, batang, dan akar. 
  • Pembentukan Klorofil:
    Nitrogen adalah komponen utama klorofil, pigmen hijau yang penting untuk proses fotosintesis, memungkinkan tanaman menghasilkan energi dari sinar matahari. 
  • Sintesis Protein:
    Nitrogen merupakan bahan baku utama dalam pembentukan asam amino dan protein, yang sangat krusial untuk struktur dan fungsi sel tanaman. 
  • Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen:
    Keberadaan nitrogen yang cukup dapat meningkatkan ukuran, warna, dan kandungan nutrisi hasil panen, serta meningkatkan efisiensi penggunaan air. 
  • Mendukung Perkembangan Sistem Perakaran:
    Meskipun fokus pada bagian atas, nitrogen juga berperan dalam perkembangan sistem perakaran yang kuat. 
  • Membantu Penyerapan Hara Lain:
    Nitrogen nitrat dapat berikatan dengan anion lain seperti fosfat, sulfat, dan klorida, sehingga membantu penyerapan hara anion oleh tanaman. 
Natrium Nitrat (NaNO3), atau dalam konteks pupuk sering disebut Kalium Nitrat (KNO3) jika mengacu pada fungsinya sebagai pupuk, dapat digunakan untuk tanaman dengan beberapa metode, yaitu aplikasi tabur saat pengolahan tanah, ditugal di dekat tanaman, atau dilarutkan dan dikocorkan sebagai pupuk cair. NaNO3 berfungsi sebagai sumber nitrogen yang merangsang pertumbuhan keseluruhan tanaman, termasuk daun, batang, dan akar. 
Cara Penggunaan NaNO3 untuk Tanaman:
  1. 1. Aplikasi Tabur (untuk bentuk prill/butiran):
    • Saat proses pengolahan tanah, taburkan pupuk di dasar atau tengah bedengan, lalu tutup kembali dengan tanah. 
  2. 2. Aplikasi Tugal:
    • Buat lubang khusus sekitar 10-15 cm dari lubang tanam. 
    • Berikan pupuk sekitar 5-10 gram per lubang tugal. 
  3. 3. Aplikasi Kocor (untuk bentuk larutan):
    • Larutkan pupuk NaNO3 (atau KNO3) terlebih dahulu dalam air. 
    • Siramkan larutan tersebut ke tanaman. 
Penting untuk Diperhatikan:
  • Jenis Pupuk:
    Meskipun NaNO3 adalah natrium nitrat, di pasaran pupuk seringkali merujuk pada Kalium Nitrat (KNO3) dengan fungsi serupa dalam pemberian nitrogen dan unsur hara lain. 
  • Dosis:
    Gunakan sesuai anjuran atau rekomendasi untuk jenis tanaman tertentu. Dosis yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan bunga dan buah. 
  • Teknologi Nano:
    Penggunaan NaNO3 dalam bentuk nano (pupuk nano) juga memungkinkan untuk meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman melalui stomata, namun ini memerlukan teknologi khusus. 


REAKSI ANTARA ASAM SITRAT (ASAM) DAN SODA KUE (NATRIUM BIKARBONAT, NAHCO3)


Reaksi antara asam sitrat dan soda kue (natrium bikarbonat) menghasilkan natrium sitrat, air, dan gas karbon dioksida (CO2), yang menciptakan efek berbusa atau gelembung, dan proses ini bersifat endotermik, artinya menyerap panas sehingga campuran terasa dingin. 
Penjelasan Reaksi:
  1. Reaktan: Asam sitrat (senyawa asam) dan soda kue (natrium bikarbonat, NaHCO3, senyawa basa). 
  2. Kondisi: Reaksi ini biasanya terjadi di hadapan air. 
  3. Produk:
    • Natrium sitrat: Zat padat yang terbentuk. 
    • Air (H2O): Cairan yang dihasilkan. 
    • Karbon dioksida (CO2): Gas yang terlihat sebagai gelembung, yang menyebabkan minuman berkarbonasi atau balon mengembang. 
  4. Reaksi Kimia (Persamaan Kimia):
H3C6H5O7 (aq) + 3 NaHCO3 (aq) → Na3C6H5O7 (aq) + 3 H2O (l) + 3 CO2 (g). 
  1. 1. Sifat Reaksi:
    Reaksi ini adalah reaksi endotermik, yang berarti ia menyerap energi panas dari lingkungan, menyebabkan suhu campuran turun dan terasa dingin. 
  2. 2. Contoh Aplikasi:
    Reaksi ini umum digunakan dalam pembuatan minuman berkarbonasi karena produksi gas CO2 yang memberikan efek buih atau "sparkle". Reaksi ini juga sering didemonstrasikan dalam eksperimen sains untuk mengamati pembentukan gas. 
Penting untuk dicatat: Meskipun bereaksi dengan baik, tidak disarankan untuk mencampur asam sitrat dan soda kue untuk tujuan pembersihan karena dapat menetralkan sifat pembersih masing-masing. 
Natrium nitrat (NaNO3) 
Natrium nitrat (NaNO3) memiliki beberapa fungsi penting bagi manusia, terutama sebagai pengawet makanan, bahan dalam pembuatan obat-obatan, serta sebagai komponen dalam pupuk dan industri lainnya. 
Fungsi Natrium Nitrat (NaNO3) bagi Manusia:
  1. 1. Pengawet Makanan:
    Natrium nitrat digunakan sebagai pengawet makanan, terutama pada produk daging olahan seperti sosis, dendeng, dan daging asap, untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitas produk. 
  2. 2. Bahan dalam Obat-obatan:
    Meskipun lebih dikenal sebagai pengawet, natrium nitrat atau nitrat secara umum memiliki kegunaan dalam pengobatan, seperti dalam mengobati angina (nyeri dada) dan meringankan gejala gagal jantung kongestif karena sifatnya yang dapat melebarkan pembuluh darah. 
  3. 3. Pupuk:
    Natrium nitrat adalah bahan baku penting dalam pembuatan pupuk, khususnya pupuk NPK, karena mengandung senyawa nitrogen yang vital untuk pertumbuhan tanaman. 
  4. 4. Aplikasi Industri Lainnya:
    Selain fungsi di atas, natrium nitrat juga digunakan dalam berbagai industri lain seperti pembuatan kaca (untuk mengurangi gelembung), bahan peledak (dinamit), pembuatan keramik, korek api, dan bahan bakar roket. 
Natrium nitrat (NaNO3) tidak digunakan secara langsung untuk konsumsi manusia, namun memiliki penggunaan tidak langsung dan tidak disarankan untuk konsumsi langsung karena potensi risiko kesehatan. Kegunaannya lebih banyak di bidang industri, seperti bahan pengawet makanan dalam produk olahan daging (meskipun ini bukan penggunaan langsung oleh manusia, tetapi oleh industri makanan), pupuk, pembuatan kaca, bahan peledak, dan obat-obatan. 
Perlu ditekankan bahwa penggunaan NaNO3 oleh manusia secara langsung sangat tidak dianjurkan dan berbahaya. Penggunaan natrium nitrat secara luas lebih terfokus pada aplikasi industri:
  • Industri Makanan:
    Sebagai bahan pengawet dalam produk olahan daging seperti sosis dan hot dog untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan mempertahankan warna. Namun, ini bukan berarti manusia mengonsumsi NaNO3 murni, melainkan produk olahan yang mengandungnya dalam batas aman. 
  • Industri Pupuk:
    Sebagai sumber nitrogen dalam pupuk, yang penting untuk pertumbuhan tanaman. 
  • Industri Lain:
    Digunakan dalam pembuatan kaca, keramik, bahan peledak (dinamit), dan dalam beberapa jenis obat-obatan serta sebagai reagen dalam kimia analisis. 
Bahaya penggunaan NaNO3 secara langsung:
  • Natrium nitrat dapat terurai menjadi natrium nitrit, yang merupakan senyawa berbahaya jika tertelan dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan methemoglobinemia (keracunan darah).
  • Asam nitrat, yang merupakan bahan baku pembuatan natrium nitrat, sangat korosif dan berbahaya bagi kulit serta sistem pernapasan. 

Pra Rencana Pabrik 
“Pabrik Natrium Nitrat dari Natrium Hidroksida dan Asam Nitrat 
dengan Proses Sintetik” 
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
I-7
3. Dapat memenuhi kebutuhan natrium nitrat di ASEAN sehingga dapat 
membuka peluang ekspor yang dapat meningkatkan devisa negara.
4. Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi SDM dalam negeri sehingga dapat 
mengurangi angka pengangguran.
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
1.4.1. Bahan Baku
A. Natrium Hidroksida
Sifat Fisika 
− Nama Lain : Sodium Hidroksida
− Rumus Molekul : NaOH
− Berat Molekul : 40 gr/mol
− Bentuk : Padat
− Warna : Putih 
− Specific Gravity : 2,130
− Melting Point : 318,4 oC
− Boiling Point : 1390 oC
(Perry, 2008)
Sifat Kimia
− Basa kuat
− Higroskopis
− Saat dilarutkan dalam air menghasilkan reaksi eksotermis
− Dapat larut dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol
(Merck, 2022)
B. Asam Nitrat
Sifat Fisika 
− Nama Lain : Nitric Acid
− Rumus Molekul : HNOŠ·
− Berat Molekul : 63,01 Gr/Mol
− Bentuk : Cair

Video:

Comments

Popular posts from this blog

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN

Cara Membuat Molase dari Gula Merah

15 Jenis Tanaman Mengandung Fosfor Tinggi