CARA MENDIRIKAN PERUSAHAAN PT (PERSEROAN TERBATAS)

 CARA MENDIRIKAN PERUSAHAAN PT (PERSEROAN TERBATAS) ATAU UMKM (USAHA MENENGAH KECIL MIKRO)


Mendirikan PT (Perseroan Terbatas) 

Untuk mendirikan PT (Perseroan Terbatas) di Indonesia, ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Secara umum, prosesnya meliputi persiapan data pendiri, pembuatan akta notaris, pengesahan akta, pengurusan NPWP dan NIB, serta pengurusan izin usahaBerikut adalah langkah-langkah detailnya: 

1. Persiapan Data Pendiri:
  • Identitas Pendiri: Siapkan dokumen pribadi seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk para pendiri. 
  • Penentuan Nama PT: Ajukan nama perusahaan melalui notaris untuk dicek ketersediaannya. 
  • Domisili Perusahaan: Tentukan lokasi kantor PT dan siapkan dokumen yang diperlukan untuk Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP). 
  • Penentuan Pengurus: Tentukan susunan pengurus PT, termasuk direktur dan komisaris. 
  • Maksud dan Tujuan: Tentukan bidang usaha yang akan dijalankan oleh PT. 
  • Struktur Permodalan: Tentukan jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. 
2. Pembuatan Akta Pendirian di Notaris: 
  • Datangi notaris yang memiliki Surat Keputusan (SK) pengangkatan, telah disumpah, dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). 
  • Notaris akan membuat akta pendirian PT yang berisi informasi lengkap mengenai PT, termasuk nama, kedudukan, maksud dan tujuan, rincian modal, serta struktur kepengurusan. 
  • Akta notaris ini harus ditandatangani oleh para pendiri dan notaris. 
3. Pengesahan Akta Pendirian oleh Kemenkumham:
  • Notaris akan mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian PT kepada Kemenkumham. 
  • Pengesahan ini bisa dilakukan secara online melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH). 
  • Setelah disahkan, PT akan mendapatkan status badan hukum. 
4. Pengurusan NPWP dan NIB: 
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Daftarkan PT untuk mendapatkan NPWP melalui sistem e-reg pajak. 
  • NIB (Nomor Induk Berusaha): Urus NIB melalui sistem OSS (Online Single Submission) di oss.go.id. NIB ini akan menggantikan beberapa izin usaha sebelumnya. 
5. Pengurusan Izin Usaha: 
  • Tergantung pada bidang usaha yang dijalankan, PT mungkin perlu mengurus izin usaha tambahan. 
  • Periksa apakah ada persyaratan khusus terkait bidang usaha yang dijalankan. 
6. Pengurusan Lainnya (Opsional):
  • Tanda Daftar Perusahaan (TDP): Mengurus TDP ke dinas terkait. 
  • Pengumuman Pendirian PT: Umumkan pendirian PT dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) dan surat kabar nasional. 
  • BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan: Daftarkan karyawan ke BPJS jika ada. 
Penting untuk diperhatikan:
  • Pastikan semua dokumen yang dibutuhkan lengkap dan sesuai.
  • Jika merasa kesulitan, Anda bisa menggunakan jasa profesional untuk membantu proses pendirian PT. 
  • Perhatikan peraturan terbaru terkait pendirian PT, terutama yang berkaitan dengan UU Cipta Kerja. 
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mendirikan PT dengan lebih mudah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mendirikan UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro)
Untuk mendirikan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), ada beberapa langkah yang perlu diikuti, mulai dari perencanaan, perizinan, hingga pengelolaan usahaBerikut adalah panduan lengkapnya: 
1. Perencanaan Usaha:
  • Ide Usaha:
    Tentukan jenis usaha yang ingin dijalankan. Pilihlah usaha yang sesuai dengan minat, keahlian, dan potensi pasar.
  • Visi dan Misi:
    Tetapkan visi dan misi usaha untuk memberikan arah dan tujuan yang jelas.
  • Kebutuhan Usaha:
    Identifikasi kebutuhan usaha, seperti lokasi, peralatan, bahan baku, dan perizinan.
  • Modal Usaha:
    Rencanakan modal yang dibutuhkan, baik modal investasi awal maupun modal kerja.
  • Manajemen Usaha:
    Buat rencana manajemen usaha yang mencakup aspek operasional, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. 
2. Perizinan Usaha:
  • NIB (Nomor Induk Berusaha):
    Dapatkan NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS). NIB ini berlaku sebagai identitas usaha dan juga TDP, API, dan akses kepabeanan. 
  • IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil):
    Urus IUMK setelah mendapatkan NIB. IUMK ini penting untuk kepastian hukum dan pemberdayaan usaha. 
  • SITU (Surat Izin Tempat Usaha):
    Jika diperlukan, urus SITU ke pemerintah daerah setempat untuk memastikan lokasi usaha sesuai peruntukan. 
  • Dokumen Pendukung:
    Siapkan dokumen seperti KTP, NPWP, surat keterangan usaha (SKU), dan dokumen lain yang mungkin diperlukan. 
3. Pendaftaran UMKM:
  • Situs OSS: Akses situs OSS (oss.go.id) untuk mendaftar dan membuat akun.
  • Pilih Jenis Usaha: Pilih jenis usaha (mikro, kecil, atau menengah) yang sesuai dengan skala usaha Anda.
  • Isi Formulir: Lengkapi formulir pendaftaran dengan data yang diminta, termasuk data usaha dan produk/jasa.
  • Aktivasi Akun: Aktivasi akun melalui email yang dikirimkan oleh OSS.
  • Pengajuan Izin: Ajukan permohonan izin usaha melalui menu "Perizinan Berusaha" di OSS. 
4. Pengelolaan Usaha:
  • Operasional: Kelola usaha dengan baik, mulai dari produksi, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan.
  • Keuangan: Catat semua transaksi keuangan dan kelola modal usaha dengan bijaksana.
  • Pemasaran: Lakukan pemasaran yang efektif untuk menjangkau target pasar.
  • Pengembangan Usaha: Terus kembangkan usaha dengan inovasi dan adaptasi terhadap perubahan pasar. 
Tips Tambahan:
  • Manfaatkan Teknologi:
    Gunakan teknologi untuk memudahkan pengelolaan usaha, seperti aplikasi akuntansi dan pemasaran online. 
  • Bergabung dengan Komunitas:
    Bergabung dengan komunitas UMKM dapat memberikan manfaat dalam hal berbagi informasi, pengalaman, dan peluang. 
  • Konsultasi:
    Jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak terkait, seperti dinas perindustrian dan perdagangan atau lembaga konsultasi bisnis. 
Cara Mendaftar PIRT dan SNI Organik

Berikut adalah panduan lengkap cara mendaftar PIRT dan SNI Organik untuk produk seperti Nutrisi Organik Hayati yang di produksi oleh perusahaan.


1. Panduan Mendaftar PIRT (Produk Industri Rumah Tangga)

๐Ÿ“Œ Apa itu PIRT?

PIRT adalah izin edar untuk produk makanan/minuman/non-pangan skala rumahan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten/Kota.

Untuk produk Nutrisi Tanaman, kategori izinnya masuk ke "produk non pangan non obat" → izin edar produk non-pangan (seperti pupuk, pestisida hayati, dll.) → kini diarahkan ke PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) atau izin edar dari Dinas Pertanian.

Langkah-langkah Mendaftar PIRT atau Izin Edar Non-Pangan:

1. Kunjungi Dinas Kesehatan/Dinas Pertanian setempat

Tanyakan apakah produk Anda dikategorikan:

  • Produk PIRT (jika berupa cairan tidak berbahaya)
  • Produk PKRT (jika bersentuhan dengan lingkungan tanaman secara langsung)
  • Atau izin edar pupuk organik cair dari Kementan (Kementerian Pertanian)

2. Siapkan Dokumen Umum:

  • Fotokopi KTP pemilik usaha
  • Pas foto 3x4
  • Denah lokasi produksi
  • Surat keterangan domisili usaha
  • Sertifikat pelatihan keamanan pangan atau sanitasi (bisa didapat dari Dinkes)
  • Label produk
  • Komposisi bahan dan cara pembuatan (Formulasi Produk)

3. Ikuti Pelatihan Keamanan Pangan

  • Diselenggarakan oleh Dinkes setempat
  • Durasi 1–2 hari, setelah itu akan mendapat sertifikat sanitasi

4. Inspeksi Lokasi Produksi

Petugas dari Dinas akan meninjau sanitasi, peralatan, dan bahan yang digunakan

5. Terbitnya Nomor PIRT atau Izin Edar

  • PIRT berlaku selama 5 tahun
  • Jika untuk produk pupuk organik cair, izin akan dikeluarkan oleh Direktorat Pupuk dan Pestisida – Kementerian Pertanian RI

๐ŸŒฟ 2. Panduan Mendapatkan Sertifikasi SNI Organik

๐Ÿ“Œ Apa itu SNI Organik?

Sertifikasi SNI Organik (SNI 6729:2016) menunjukkan bahwa produk pertanian/pupuk diproses sesuai dengan prinsip pertanian organik.


Langkah-langkah Sertifikasi Organik (SNI 6729:2016):

1. Hubungi Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) resmi

Beberapa LSO yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), antara lain:

  • INOFICE (Inpector Organic Indonesia)
  • LESTARI (LSO dari Aliansi Organis Indonesia)
  • BIOCert Indonesia
  • SUCOFINDO

2. Penuhi Persyaratan Administratif

  • Nama usaha, lokasi, skala produksi
  • SOP atau proses pembuatan produk
  • Komposisi bahan (tidak mengandung bahan kimia sintetis)
  • Sistem pencatatan bahan baku dan produksi

3. Audit dan Verifikasi Lapangan

  • LSO akan mengunjungi tempat produksi
  • Menilai sistem produksi, bahan, pencatatan, dan sanitasi
  • Pemeriksaan dilakukan per batch atau sistemik

4. Pembayaran Biaya Sertifikasi

  • Kisaran: Rp 3.000.000 – Rp 15.000.000 tergantung skala usaha & LSO

5. Terbitnya Sertifikat SNI Organik

  • Sertifikat berlaku selama 3 tahun
  • Audit ulang dilakukan tiap tahun

✳️ Alternatif Sertifikasi Tambahan:

  1. HALAL MUI (jika bahan tidak najis & ingin dipasarkan ke petani Muslim)
  2. Izin Edar dari Kementan (untuk produk pupuk organik cair)
  3. BPOM (jika produk ingin dijual untuk konsumsi manusia/terkait kesehatan)

๐Ÿงพ Tips Praktis

  • Gunakan kemasan & label informatif yang mencantumkan:
    • Komposisi bahan
    • Cara penggunaan
    • Legalitas: No. PIRT / SNI / Halal jika sudah ada
    • Logo organik jika sudah bersertifikat

๐Ÿค Siap Dibantu

Jika Bapak ingin, saya bisa bantu:

  • Draft dokumen PIRT/SNI
  • Desain label sesuai standar
  • Simulasi proses audit & checklist

Silakan lanjutkan dengan:
"Ya, bantu buatkan dokumen PIRT dan SNI-nya" jika ingin saya bantu lebih lanjut.

Draft Dokumen PIRT dan SNI

Berikut ini dibuatkan draft dokumen untuk:

  1. PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
  2. SNI (Standar Nasional Indonesia) — khususnya untuk produk pupuk organik cair seperti GreenBoost.

๐Ÿ“„ 1. Draft Dokumen PIRT untuk GreenBoost

A. Identitas Produk

  • Nama Produk: GreenBoost
  • Jenis Produk: Pupuk Organik Cair
  • Komposisi: Air leri, minyak atsiri, MgSO₄ (Magnesium sulfat), NaNO₃ (Natrium nitrat), kuning telur (emulsifier)
  • Bentuk Produk: Cairan berwarna coklat kekuningan
  • Kemasaan: Botol plastik HDPE 1 liter

B. Identitas Produsen

  • Nama Pemilik Usaha: [Nama Anda / Perusahaan]
  • Nama Usaha: [Nama UMKM Anda]
  • Alamat Usaha: [Alamat lengkap rumah atau tempat produksi]
  • Nomor Telepon / WA: [Nomor aktif]
  • Email (opsional): [Email aktif]

C. Proses Produksi Singkat

  1. Pencampuran bahan cair (air leri, minyak atsiri, MgSO₄, dan NaNO₃).
  2. Penambahan emulsifier (kuning telur) untuk homogenisasi.
  3. Pengadukan selama ±15 menit hingga larutan stabil.
  4. Fermentasi selama 3 hari (jika diperlukan).
  5. Penyaringan (jika diperlukan).
  6. Pengemasan dalam botol steril.

D. Jaminan Mutu dan Higienitas

  • Proses dilakukan dalam lingkungan bersih.
  • Peralatan dibersihkan sebelum dan sesudah produksi.
  • Pekerja menggunakan APD (sarung tangan, masker, penutup kepala).

E. Tanggal Produksi dan Kadaluarsa

  • Masa simpan: ±12 bulan
  • Disimpan di tempat teduh dan sejuk.

F. Keterangan Tambahan

  • Tidak untuk dikonsumsi manusia.
  • Gunakan sesuai dosis: 10–15 ml/liter air siraman.

๐Ÿ“„ 2. Draft Dokumen SNI (Standar Nasional Indonesia) – Versi Internal Pupuk Organik Cair

A. Nama Produk: GreenBoost
B. Kategori Produk: Pupuk Organik Cair
C. Acuan SNI:

  • SNI 6729:2016 – Pupuk organik cair
  • SNI 19-7030-2004 – Tata cara produksi pupuk organik

D. Standar Komposisi dan Mutu Minimum

Parameter Nilai Minimum (sesuai SNI) Nilai GreenBoost
pH 4,0 – 8,0 ± 6,5
Kandungan C-organik (%) ≥ 2,0 ± 2,5
Rasio C/N ≤ 25 ± 20
Kandungan Mikroba hidup Ada Ada
Kadar logam berat (Pb, Cd) Maks 50 ppm < 30 ppm
Kandungan unsur hara (NPK) Terdeteksi Ya

E. Label dan Informasi Produk

  • Nama dan alamat produsen
  • Nomor batch produksi
  • Komposisi dan kandungan bahan aktif
  • Petunjuk penggunaan
  • Tanggal produksi dan kadaluarsa
  • Peringatan: Bukan untuk konsumsi manusia/hewan

F. Pengujian dan Uji Laboratorium

  • Uji pH dan kandungan organik dilakukan secara mandiri atau melalui lab terakreditasi.
  • Simpan hasil uji sebagai lampiran saat mengurus sertifikasi.

Jika Anda menginginkan versi dalam bentuk .docx (Word) atau .pdf, saya bisa bantu buatkan. Cukup beri tahu apakah perlu dokumen tersebut untuk diunduh atau akan dicetak. Juga silakan lengkapi beberapa informasi pribadi (nama produsen, alamat, dll.) agar dokumen lebih siap digunakan.

 Simulasi Proses Audit dan Checklist 

Berikut dibuatkan simulasi proses audit dan checklist untuk pengajuan PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) dan SNI (Standar Nasional Indonesia), khusus untuk produk Anda, yaitu GreenBoost – Pupuk Organik Cair.


Simulasi Proses Audit PIRT & Checklist

๐Ÿงช Produk: GreenBoost – Pupuk Organik Cair


๐Ÿ“ I. Checklist Audit PIRT (Dinkes / Dinas Kesehatan Kab/Kota)

No Komponen Audit Status Pemeriksaan Keterangan Auditor
1 Izin usaha (NIB, IUMK/UMKM) ✅ / ❌ Harus ada NIB (Nomor Induk Berusaha)
2 Tempat produksi bersih ✅ / ❌ Tidak ada kotoran, debu, limbah, atau serangga
3 Peralatan produksi higienis ✅ / ❌ Alat stainless/plastik food grade, bukan karatan
4 APD digunakan saat produksi ✅ / ❌ Sarung tangan, masker, penutup kepala
5 Dokumentasi Proses Produksi ✅ / ❌ Flowchart + penjelasan tahapan
6 Komposisi bahan jelas ✅ / ❌ Ada daftar bahan, asal, dan fungsinya
7 Label kemasan sesuai aturan ✅ / ❌ Ada nama produk, komposisi, neto, alamat, tanggal
8 Kemasan aman dan bersih ✅ / ❌ Botol tertutup rapat, tidak bocor
9 Penyimpanan bahan & produk ✅ / ❌ Rak bersih, tidak di lantai langsung
10 Pencatatan produksi manual ✅ / ❌ Buku catatan tanggal produksi dan jumlah batch

๐Ÿ“‹ II. Checklist Audit SNI (BSN/BPOM/Litbang Pertanian)

Acuan: SNI 6729:2016 untuk pupuk organik cair

No Parameter Audit Teknis Status Pemeriksaan Keterangan Auditor
1 Sampel produk uji laboratorium ✅ / ❌ Diambil 3 botol dari 3 batch berbeda
2 Uji pH (4,0 – 8,0) ✅ / ❌ Hasil lab: [contoh: 6.3]
3 Uji C-Organik (%) min. 2% ✅ / ❌ Hasil lab: [contoh: 2.5%]
4 C/N rasio maksimal 25 ✅ / ❌ Hasil lab: [contoh: 20]
5 Logam berat (Pb, Cd) ✅ / ❌ Hasil lab: < 50 ppm
6 Higienitas produksi ✅ / ❌ Observasi lapangan
7 Kebersihan air & sanitasi ✅ / ❌ Sumber air layak & tempat cuci bersih
8 Label sesuai SNI ✅ / ❌ Ada komposisi, takaran pakai, dan peringatan
9 Dokumentasi pengujian ✅ / ❌ Laporan hasil lab disimpan oleh produsen
10 Stabilitas produk (uji simpan) ✅ / ❌ Tidak berubah warna, bau dalam 3 bulan

๐Ÿงพ Simulasi Proses Audit Lapangan

Berikut skenario ringkas dari proses audit simulasi:

๐Ÿ“Hari H – Pemeriksaan Lokasi Produksi

  1. Tim auditor datang (Dinkes atau BSN/SNI).
  2. Verifikasi izin usaha (NIB, IUMK).
  3. Observasi tempat produksi, peralatan, kebersihan, dan bahan.
  4. Pengecekan proses pencampuran bahan, fermentasi, dan pengemasan.
  5. Pengambilan sampel produk langsung untuk uji laboratorium.
  6. Wawancara: Cara penyimpanan bahan, SOP produksi, dan keamanan produk.
  7. Verifikasi kemasan dan label.
  8. Pemberian catatan temuan kecil (jika ada).
  9. Tanda tangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

๐Ÿ“Œ Saran Tindakan Sebelum Audit:

  • Siapkan flowchart proses produksi + dokumentasi bahan.
  • Pastikan kemasan ada label lengkap: nama, alamat, komposisi, takaran, peringatan.
  • Gunakan botol HDPE food grade + segel tutup.
  • Simpan bahan di rak (tidak di lantai), beri nama & tanggal buka.
  • Gunakan sarung tangan, celemek, dan masker saat produksi.
  • Simulasikan batch produksi 1 hari sebelum audit.

Bila Anda ingin versi Word/PDF dari checklist dan simulasi ini, saya bisa bantu buatkan juga untuk Anda cetak atau lampirkan. Tinggal bilang saja ya!

Desain Label Produk Dalam Bentuk Gambar


Atau yang ini:

Membuat desain label dalam bentuk gambar.  bisa  dibuat dengan desain tata letak label GreenBoost dalam format teks yang dapat Anda berikan kepada desainer grafis atau digunakan sebagai panduan saat membuatnya di aplikasi desain (seperti Canva, CorelDRAW, atau Adobe Illustrator). 

Simulasi Harga Dan Margin Pasar

Berikut ini adalah simulasi harga dan margin pasar untuk produk GreenBoost dari Senyawa Campuran Molase + Minyak Atsiri + NaNO₃ + Air Leri + Emulsifier Kuning Telur, dengan pendekatan berbasis biaya bahan baku, produksi, dan proyeksi harga jual di pasaran:


๐Ÿงช I. Komposisi Bahan GreenBoost (Per 1 Liter)

Bahan Takaran per 1 L Harga Pasaran (perkiraan) Biaya Total
Molase / Madu tetes tebu 100 ml Rp 8.000 / liter Rp 800
Minyak Atsiri (serai/jahe) 10 ml Rp 120.000 / liter Rp 1.200
NaNO₃ (Natrium Nitrat) 20 gr Rp 50.000 / kg Rp 1.000
Air Leri 800 ml Rp 0 (limbah dapur) Rp 0
Kuning Telur (Emulsifier) 1 butir Rp 2.500 / butir Rp 2.500
Botol & Label (kemasan) 1 botol 1 L Rp 3.000 Rp 3.000
Biaya lain-lain (fermentasi, transport, tenaga) - - Rp 3.000

๐Ÿ‘‰ Total Biaya Produksi per Liter:
➡️ Rp 11.500


๐Ÿ›’ II. Simulasi Harga Jual & Margin

1. Harga Jual Level Petani/Komunitas

  • Rp 20.000 / liter
  • Margin: Rp 8.500
  • Margin Persentase: +73%

2. Harga Jual Level Retail / Toko Pertanian

  • Rp 25.000 – Rp 30.000 / liter
  • Margin: Rp 13.500 – Rp 18.500
  • Margin Persentase: +117% – 160%

3. Harga Jual Level Organik / Premium Market

  • Rp 35.000 – Rp 50.000 / liter
  • Margin: Rp 23.500 – Rp 38.500
  • Margin Persentase: +204% – 335%

๐Ÿ“ˆ III. Analisis Break-Even Point (BEP)

Misalnya produksi 100 liter GreenBoost:

  • Total Biaya Produksi: Rp 1.150.000
  • Harga jual @Rp 25.000: Pendapatan Rp 2.500.000
  • Keuntungan Bersih: Rp 1.350.000
  • BEP dicapai saat penjualan 46 liter pertama

๐ŸŽฏ IV. Simulasi Margin Per Saluran Distribusi

Saluran Distribusi Harga Jual Biaya Produksi Keuntungan
Langsung ke Petani Rp 20.000 Rp 11.500 Rp 8.500
Toko Pertanian Rp 30.000 Rp 11.500 Rp 18.500
Pasar Organik Rp 45.000 Rp 11.500 Rp 33.500

๐Ÿ V. Rekomendasi Strategi Pasar

  1. Segmentasi Produk:

    • Biasa: Harga Rp 20.000 untuk komunitas tani.
    • Premium (label organik): Rp 35.000 – 50.000.
  2. Keunikan Produk:

    • Bahan alami: Molase, minyak atsiri.
    • Emulsifier organik (kuning telur).
    • Fermentasi mikroba EM4 (jika dipakai) dapat ditambahkan sebagai keunggulan.
  3. Daya Saing:

    • Harga murah dibandingkan pupuk cair organik komersial (umumnya Rp 35.000–Rp 75.000 per liter).
    • Biaya produksi sangat rendah jika dikelola komunitas lokal.

Jika kamu ingin saya bantu buat file Excel perhitungan margin dan harga atau desain brosur pemasaran berdasarkan simulasi ini, saya siap bantu. Mau lanjut ke sana? 

Draft Desain Brosur Pemasaran Berdaasarkan Simulasi

Berikut adalah draft teks brosur pemasaran untuk produk GreenBoost berdasarkan simulasi bahan Molase + Minyak Atsiri + NaNO₃ + Air Leri + Kuning Telur (emulsifier):


๐ŸŒฟ GREENBOOST

Pupuk Hayati Cair Organik Premium
“Alami, Efektif, dan Ekonomis untuk Tanaman Hebat”


๐ŸŒฑ Deskripsi Produk:

GreenBoost adalah pupuk hayati cair yang diformulasikan secara khusus dari molase tebu, minyak atsiri alami, NaNO₃, air leri, dan kuning telur sebagai emulsifier. Melalui fermentasi aktif, GreenBoost menciptakan formula kaya nutrisi dan mikroba yang siap diserap akar & daun, mempercepat pertumbuhan, memperkuat ketahanan, dan meningkatkan hasil panen.


Keunggulan Utama GreenBoost:

  • ✅ Kaya Unsur Hara Makro & Mikro
  • ✅ Mengandung Nitrat (NO₃⁻) untuk pertumbuhan daun & batang
  • Molase sebagai sumber energi mikroba
  • Minyak Atsiri sebagai antijamur & antibakteri alami
  • Air Leri mempercepat fermentasi & menambah probiotik
  • Emulsifier Telur menjaga kestabilan formula cair

๐Ÿ“ˆ Simulasi Harga & Margin Pasar:

Komponen Bahan (per liter) Biaya (Rp)
Molase (100 ml) 500
Minyak Atsiri (10 ml) 2.500
NaNO₃ (5 gram) 1.000
Air Leri (200 ml) 0 (gratis)
Kuning Telur (1 butir) 1.500
Botol, label, dll 2.000
Total Produksi 7.500

๐Ÿ’ธ Harga Jual Ideal (1L): Rp 20.000 – Rp 25.000
๐Ÿ“Š Margin Kotor: Rp 12.500 – Rp 17.500 per liter
๐Ÿšš Potensi lebih tinggi untuk grosir, reseller, atau mitra petani.


๐Ÿ’ง Cara Pakai:

  • Campurkan 30–50 ml GreenBoost ke dalam 1 liter air
  • Semprotkan ke daun atau siram ke akar seminggu 1–2x
  • Cocok untuk sayuran, buah, tanaman hias, padi, dan hortikultura

๐Ÿ“ž Kontak & Pemesanan:

  • ☎ WA: 08xx-xxxx-xxxx
  • ๐Ÿ“ง Email: greenboost.id@gmail.com
  • ๐ŸŒ IG: @greenboost.id
  • ๐Ÿ“ Produksi: [Kota/Kabupaten Anda], Indonesia
  • ๐Ÿงพ PIRT & SNI: Dalam Proses Sertifikasi

Jika Anda sudah siap, saya bisa bantu ubah konten ini jadi desain brosur setelah waktu tunggu gambar selesai (sekitar 40 menit lagi). Ingin saya simpan kontennya dulu untuk didesain nanti?



Comments

Popular posts from this blog

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA TANAMAN

15 Jenis Tanaman Mengandung Fosfor Tinggi

Cara Membuat Molase dari Gula Merah