PUPUK CAIR HASIL PERCAMPURAN ASAM SULFAT DAN AMONIA
PUPUK CAIR HASIL PERCAMPURAN ASAM SULFAT DAN AMONIA
Reaksi antara amonia (NH3)
dan asam sulfat (H2SO4) adalah reaksi netralisasi asam-basa yang menghasilkan amonium sulfat (NH4)2SO4. Reaksi ini menghasilkan garam yang umum digunakan sebagai pupuk. Reaksi
- Persamaan reaksi yang seimbang:
2(NH3) + H2SO4 ----> (NH4)2SO4
- Penjelasan:
- Asam sulfat H2SO4) adalah asam yang akan melepaskan proton (H+).
- Amonia (NH3) bereaksi dengan proton tersebut untuk membentuk ion amonium (NH4+).
- Karena amonia akan mengambil dua proton dari asam sulfat, diperlukan dua molekul amonia untuk bereaksi dengan satu molekul asam sulfat.
Iseng-iseng Jadi Brillian
Awalnya saya punya pupuk cair campuran EM4 yang sudah kadaluarsa lama sekali tersimpan, sudah berbau busuk amonia, agar bertahan maka saya tambahkan gula merah, dan saya diamkan lama sekali berbulan bulan.
Nah ide ide briliannya: saya punya larutan Asam Sulfat (H2SO4), lalu saya campurkan dengan pupuk berbau amonia ini (NH3), sehingga menghasilkan sejenis cairan amonium sulfat ((NH4)2SO4), lebih tepatnya adalah amonium sulfat cair yang berwarna oranye keemasan. Campurannya jumlah berat massa H2SO4 sebanyak 2,88 kali berat massa NH3. Lalu saya tambahkan 2-4 tetes minyak kayu putih dengan takaran yang pas, lalu saya aduk-aduk hingga merata. Lalu saya tambahkan air dengan takaran yang pas, lalu saya aduk-aduk hingga merata. Lalu saya tambahkan garam jenis garam kalium atau garam fosfat dengan takaran yang pas, lalu saya aduk-aduk hingga merata. Lalu saya tambahkan garam nitrat (NaNO3) dengan takaran yang pas, lalu saya aduk-aduk hingga merata. Dan hasilnya adalah pupuk cair berwarna Emas murni, beraroma wangi pisang, ada gelembung-gelembung oksigen di dalam larutannya. (Larutan pupuk cair ini masih panas sendirinya akibat percampuran) sehingga perlu saya dinginkan dengan cara mendiamkannya beberapa lama waktu.
Mudah-mudahan pupuk cair ini bermanfaat bagi tanaman saya.
Penambahan jenis garam kalium atau garam fosfat
Jenis garam yang cocok ditambahkan pada amonium sulfat sangat bergantung pada tujuan penggunaannya, baik untuk aplikasi pertanian (pupuk) maupun aplikasi laboratorium.
Untuk Keperluan Pertanian (Pupuk)
Amonium sulfat sering dicampur dengan pupuk lain untuk menyediakan nutrisi tambahan yang dibutuhkan tanaman. Garam-garam yang umumnya ditambahkan meliputi:
- Kalium Klorida (KCl) atau Kalium Sulfat (K₂SO₄): Ditambahkan untuk menyediakan unsur hara kalium (K), yang penting untuk pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, pembentukan bunga, dan perkembangan buah.
- Monoamonium Fosfat (MAP) atau Diamonium Fosfat (DAP): Amonium sulfat adalah komponen umum dalam pupuk majemuk seperti amonium fosfat sulfat (misalnya, 16-20-0-14S), yang menyediakan nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S) sekaligus.
- Kalium Magnesium Sulfat: Garam ganda ini ditambahkan untuk menyediakan magnesium (Mg) dan belerang (S), terutama di tanah yang kekurangan unsur-unsur ini.
- Garam Mikronutrien Lainnya: Tergantung pada kebutuhan spesifik tanah, garam yang mengandung unsur mikro seperti seng, mangan, atau besi juga dapat ditambahkan.
Untuk Keperluan Laboratorium (Biokimia)
Dalam aplikasi biokimia, seperti presipitasi protein, amonium sulfat adalah garam yang paling umum digunakan karena kelarutannya yang tinggi dan kemampuannya untuk "mengendapkan" protein tanpa merusak strukturnya (proses salting out). Dalam hal ini, garam lain tidak ditambahkan untuk tujuan pencampuran, melainkan amonium sulfat itu sendiri yang digunakan sebagai agen pengendap utama.
Kesimpulan
Secara umum, garam yang paling sering dicampurkan dengan amonium sulfat dalam skala besar adalah garam kalium dan garam fosfat (seperti kalium klorida atau monoamonium fosfat) untuk menciptakan pupuk majemuk yang seimbang nutrisinya.
Bersambung ke : PUPUK CAIR HASIL PERCAMPURAN ASAM KALIUM DAN AMONIA
Comments
Post a Comment